SMK Nurul Huda Sukaraja yang dibuka sejak 1994 merupakan lembaga
pendidikan vokasional terintegrasi dengan pondok pesantren di bawah naungan
Pondok Pesantren Nurul Huda Sukaraja. SMK Nurul Huda Sukaraja merupakan
wujud partisipasi Pondok Pesantren Nurul
Huda Sukaraja dalam rangka pemerataan pendidikan untuk mencerdaskan seluruh
warga negara Indonesia. SMK Nurul Huda Sukaraja bertujuan mendidik generasi
Islam kompeten yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional
dengan tetap berpegang teguh pada norma ajaran Islam dan akhlakul karimah,
sehingga lulusan terserap dunia usaha/dunia industri, berwirausaha, atau
melanjutkan ke perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. SMK Nurul Huda
Sukaraja menjadi solusi terbaik dalam menjawab problematika sumber daya manusia
di era globalisasi, yaitu sumber daya manusia yang berpengetahuan,
berketerampilan, berakhlakul karimah, dan memegang teguh syariat Islam.
SMK, diniyah, dan asrama merupakan satu kesatuan dengan pengelolaan mandiri
dan independen secara lembaga. Pengelolaan mengedepankan azas kebersamaan,
keterbukaan, dan kepercayaan. Kebersamaan dalam musyawarah dan mufakat menjadi
prinsip pengambilan keputusan, dengan kontrak ”berani bicara berani kerja” dan
tekad ”malaikatan” untuk pengembangan dan kemajuan SMK Nurul Huda Sukaraja. Keberadaan
komite sekolah sangat mendukung dalam hal perencanaan, pelaksanaan, dan
kegiatan baik yang bersifat akademik maupun non akademis.
Dalam proses pendidikannya, SMK Nurul Huda memadukan pendidikan vokasi dari
Kementerian Pendidikan Nasional dengan pendidikan diniyah dan asrama pondok
pesantren. Pendidikan vokasional yang diselenggarakan meliputi program keahlian
administrasi perkantoran/sekretaris, akuntansi/keuangan, dan teknik multimedia/komputer.
Pendidikan vokasional untuk mempersiapkan sumber daya manusia terampil dan
kompeten mengisi bidang-bidang sesuai jurusan. Pendidikan diniyah yang diselenggarakan
terdiri dari madrasah diniyah wustho dan ulya. Pendidikan diniyah untuk
mempersiapkan sumber daya manusia yang berpegang teguh pada syariat Islam. Pendidikan
asrama diselenggarakan dengan tetap melestarikan tradisi kepesantrenan untuk mempersiapkan
sumber daya manusia yang mampu bersosialisasi dan berperan di tengah masyarakat
serta menjadi pelita era globalisasi menyongsong masa depan gemilang dunia dan
akhirat.
Proses pembelajaran SMK dilaksanakan pukul 07.00 WIB s.d. 13.00 WIB,
diawali dengan kegiatan lalaran pagi dan diakhiri dengan shalat Dhuhur
berjamaah. Kegiatan lalaran pagi diisi dengan pembiasaan membaca doa sebelum
belajar, surat-surat pendek, shalawat
Nabi, asmaul husna, ayat kursi, dan janji santri. Pembelajaran
mengedepankan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, dan
Islami. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan tetap mengedepankan satuan terpisah
antara santri putra dan santri putri. Proses pembelajaran berbasis multimedia dengan
fasilitas yang tersedia baik laboratorium, perpustakaan, dan peralatan pembelajaran
lainnya. Penilaian akhir semester dan akhir sekolah berbasis komputer (CBT/Computer
Based Test). Selain penilaian berbasis komputer yang bersifat teori, juga
dilaksanakan ujian kompetensi kejuruan di akhir semester dan akhir satuan
pendidikan dengan melibatkan unsur internal terdiri dari dari guru-guru
kejuruan dan unsur eksternal terdiri dari para asesor dari instansi mitra yaitu
Dinas PU dan Bina Marga OKU Timur, AMIK AKMI Baturaja, dan STKIP Nurul Huda
Sukaraja. Kemampuan non akademik dikembangkan melalui kegiatan ekstrakurikuler
meliputi pramuka, olahraga, bela diri, hadroh, band, tari, bahasa, kaligrafi,
tahfidz Al-Qur’an dan kegiatan lain yang mendukung pembentukan karakter
generasi Islami. Pembelajaran juga dilaksanakan di dunia kerja yang meliputi
kunjungan industri dan praktik kerja lapangan. Implementasi pembelajaran di
masyarakat dilaksanakan melalui kegiatan Perkemahan Bina Laksana dan Perkemahan
Dakwah Silaturahmi. Kunjungan industri dikemas dengan kegiatan wisata religi,
selain mengunjungi instansi industri/usaha juga napak tilas penyebaran Islam di
nusantara. Pelaksanaan praktik kerja lapangan dilaksanakan dengan konsep dual
system, yaitu praktik pengetahuan dan keterampilan jurusan di instansi mitra,
dilanjutkan dengan pengabdian masyarakat meliputi shalat berjamaah, khutbah
Jum’at, yasin tahlil, pengajian bapak/ibu/anak, mengajar di TPA/TPQ, dan kegiatan
kemasyarakatan lain. Instansi mitra antara lain SMP Negeri 1 Banding Agung, SMP
Negeri 2 Banding Agung, MTs Negeri Banding Agung, SMP Negeri 2 Gunung Raya, MTs
Negeri Muara Dua SMP Negeri Buay Rawan, SMP Negeri 1 Kisam Tinggi, SMP Neger
Blambangan, Bank Sumselbabel Martapura, AKMI Baturaja, Samsat OKU Timur,
Kejaksaan OKU Timur, Bank Sumselbabel Batumarta, Tika Studio Batumarta,
Percetakan Ratu Martapura, dan Percetakan Fajar Mas Martapura, Dinas Dukcapil
OKU Timur, PT. Semen Baturaja, PT POS dan Giro Baturaja, Dinas Pendidikan
Nasional OKU Timur. Perkemahan Bina Laksana dan Perkemahan Dakwah Silaturahmi dilaksanakan
untuk menjalin dan mempererat
silaturahmi dengan alumni dan masyarakat, syiar dan memperkenalkan SMK Pondok
Pesantren Nurul Huda Sukaraja, mengawali dan mengakhiri kegiatan pembelajaran, serta
memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik tentang kehidupan
bermasyarakat. Kegiatan perkemahan dilaksanakan di luar Kabupaten OKU Timur
dengan tetap berkoordinasi dengan instansi terkait.
Sebagai wujud penghargaan prestasi santri dan pemerataan kesempatan
belajar kepada semua kalangan masyarakat, maka diberikan beasiswa meliputi
beasiswa peringkat jurusan, beasiswa partisipasi, beasiswa tidak mampu,
beasiswa prestasi non akademik, beasiswa tahfidz Al-Qur’an, beasiswa khatam
muhafadhoh Nadhom Imrithi, dan subsidi lainnya. Lulusan terbaik berkesempatan
memperoleh beasiswa Bidikmisi dari Kemenristekdikti. Selain itu juga diberikan
kesempatan kepada para santri dari keluarga kurang mampu secara ekonomi untuk
mengikuti pendidikan, sehingga keberadaan SMK Nurul Huda Sukaraja dirasakan
manfaatnya oleh semua kalangan, tanpa kastanisasi.
Wujud konsistensi terhadap tradisi pesantren, maka santri wajib mengikuti
madrasah diniyah dan bertempat tinggal di asrama selama mengikuti pendidikan di
SMK Nurul Huda Sukaraja. Kenaikan tingkat dan kelulusan santri di madrasah
diniyah menjadi syarat kenaikan tingkat dan kelulusan di SMK. Santri yang tidak
naik tingkat di diniyah, maka secara otomatis juga tidak naik tingkat di SMK. Pendidikan
diniyah dilaksanakan dari pukul 14.30 WIB s.d. 16.30 WIB. Pembelajaran diniyah diawali
dengan lalaran nadhom dan diakhiri dengan pelaksanaan shalat Ashar berjamaah.
Materi pembelajaran diniyah meliputi Al-Qur’an, Hadits, Fiqih, Akhlak, Nahwu,
Shorof, Tasawuf, dan materi keagamaan lainnya. Setiap akhir sanah ada lebih
dari 50% santri khatam muhafadhoh Nadhom Imrithi. Di era modern dengan segala
fasilitas dan metode pembelajarannya, SMK Nurul Huda Sukaraja tetap
mempertahankan tradisi hafalan dan membaca kitab klasik (kitab kuning).
Proses pembelajaran berlanjut di asrama pondok pesantren. Keberadaan
asrama, kiyai, santri, musala, sekolah
kejuruan, dan pengajian
kitab klasik dalam satu lokasi menjadi kekhasan SMK Nurul Huda Sukaraja yang membedakannya dengan sekolah/madrasah lain. Asrama SMK
Nurul Huda Sukaraja merupakan lembaga mandiri dan independen termasuk dalam kurikulum dan metode
pembelajarannya. Kurikulum dan metode yang dipakai adalah warisan tradisi yang
terus dijaga, yaitu pengajian sorogan dan bandongan. Tradisi pesantren lain
juga rutin dilaksanakan
seperti, shalat fardu berjamaah, shalat malam, tadarus Al-Qur’an, puasa sunah,
pengajian kitab klasik (kitab kuning), dendang shalawat, istighotsah,
muhadhoroh, muhafadhoh, dan lain-lain.
Pendidikan di SMK
Nurul Huda Sukaraja berlangsung
selama dua puluh empat jam. Kegiatan yang menjadi rutinitas memberikan
kontribusi dalam pembentukan kepribadian santri. Di SMK Nurul
Huda Sukaraja diajarkan
hidup mandiri mengurus keperluan individu secara mandiri, tolong-menolong
sesama santri, menyayangi yang muda dan menghormati yang lebih tua.
Penghormatan terhadap kiai atau ustadz diwujudkan dengan mencium tangannya. Hal
ini dilakukan bukan untuk mengkultuskan sosok kiai atau ustadz, tetapi sebagai
bentuk penghormatan terhadap orang yang dianggap mempunyai kelebihan dalam
bidang ilmu-ilmu agama Islam. Proses pembelajaran tersebut
diharapkan mampu mencetak generasi penerus yang mempunyai pemahaman menyeluruh
terhadap ajaran Islam. (mf)
No comments:
Post a Comment