PERBEDAAN INDIVIDUAL
Di lingkungan
pendidikan, ditemukan perbedaan individual anak didik cukup banyak, yang
semuanya merupakan ciri kepribadian anak didik sebagai individu. Setiap anak
memiliki keunikan sendiri-sendiri. Perbedaan individual anak tersebut harus
disikapi oleh guru secara bijaksana. Guru harus mengupayakan semaksimal mungkin
agar setiap siswa mencapai tujuan belajar dengan perbedaan yang ada.
A.
Perbedaan Biologis
Perbedaan anak didik dalam aspek biologis tidak
bisa dianggap tidak penting. Kesehatan anak didik adalah aspek lain yang patut
mendapat perhatian. Aspek biologis yang terkait langsung dengan penerimaan
pelajaran di kelas adalah kesehatan mata dan telinga.
B.
Perbedaan Psikologis
Perbedaan psikologis siswa mencakup perbedaan
dalam minat, motivasi, dan kepribadian. Ketiga faktor psikologis ini
berkorelasi positif dengan hasil belajar yang dicapai. Perbedaan psikologis
dapat dimanfaatkan oleh guru dalam pengelolaan kelas, terutama dalam
menempatkan anak di tempat duduk dan pengelompokkan.
C.
Perbedaan Intelegensi
Kemampuan intelektual umum (intelegensi) sangat
berkorelasi dengan kinerja tugas awal, sedang kemampuan intelektual khusus
lebih berkorelasi dengan kinerja dalam latihan.
Perbedaan intelegensi terutama berkaitan dengan
perolehan belajar. Proses perolehan belajar membutuhkan kemampuan intelektual
yang berbeda-beda, yaitu fase kognitif, asosiatif, dan otonomi. Fase kognitif
melibatkan pemahaman tentang tuntutan tugas. Fase asosiatif merupakan fase
tentang penempatan secara bersama urutan kognitif yang tepat dan proses motorik
yang dituntut berdasarkan tugas. Fase otonomi merupakan fase tentang
pengotomian dan pelaksanaan hasil belajar.
D.
Perbedaan Bakat
Bakat memegang peran penting dalam belajar.
Seseorang akan lebih berhasil kalau belajar dalam bidang yang sesuai dengan
bakatnya. Perbedaan bakat yang dimiliki oleh siswa harus disikapi oleh guru
dengan bijaksana. Guru harus berusaha untuk mengarahkan belajar siswa sesuai
dengan bakatnya.
E.
Perbedaan Individual Lainnya
Perbedaan individual lain meliputi perbedaan jenis
kelamin, perbedaan etnis, dan perbedaan kondisi sosial ekonomi. Dalam
studi-studi korelasional tentang perbedaan individual, ditemukan bahwa
kemiskinan, gender, etnis dan komposisi keluarga dikaitkan dengan kinerja yang
buruk di sekolah. Asumsi yang tidak tepat adalah bahwa karena dua faktor
berkorelasi maka faktor yang satu menyebabkan faktor yang lainnya, padahal yang
terjadi selalu lebih kompleks dari itu.
F.
Cara Guru Menyikapi Perbedaan Siswa di Kelas
Perbedaan individual merupakan hal yang pasti dijumpai
dalam kondisi pembelajaran di manapun. Dalam menghadapi perbedaan individual
siswa, guru harus bersikap bijaksana. Artinya, guru harus bersikap sesuai
dengan karakteristik dan kebutuhan siswa dan memberikan perhatian yang cukup
kepada siswa yang bermasalah. Guru perlu memberikan pembelajaran yang sesuai
dengan perbedaan di antara para siswanya. Salah satu cara yang dapat ditempuh
guru adalah dengan menerapkan mastery learning, yaitu siswa dan guru
bersama-sama menentukan waktu dan materi apa yang harus dibutuhkan oleh siswa.
Hal yang harus dipahami oleh guru adalah tidak semua siswa harus memiliki
penguasaan yang sama terhadap pelajaran.
Cara mengeliminir perbedaan individual siswa
antara lain:
1.
Program nutrisi dan stimulasi harus diberikan pada anak-anak yang
berasal dari keluarga berpenghasilan rendah.
2.
Penciptaan mekanisme sosial yang mendukung.
3.
Pembelajaran secara konstektual disesuaikan dengan perbedaan
masing-masing.
4.
Mengadakan program remediasi dua tahap.
5.
Pengembangan profesionalisme
guru dalam upaya meningkatkan pembelajaran yang berorientasi perbedaan.
No comments:
Post a Comment