TEORI BELAJAR
BEHAVIORISTIK
Pengertian belajar
Belajar adalah perubahan
tingkah laku dengan memperhatikan masukan atau input berupa stimulus dan
keluaran atau output berupa respon, proses yang terjadi antara stimulus dan
respon dianggap tidak penting karena tidak bisa diamati dan diukur, yang bisa
diamati dan diukur hanyalah stimulus dan respon.
Ciri-ciri teori
1.
Bersifat mekanistis
2.
Menekankan peranan
lingkungan
3.
Menekankan pentingnya
latihan
4.
Mementingkan mekanisme
hasil belajar
Proses pembelajaran
1.
Menentukan tujuan-tujuan
instruksional
2.
Menganalisis lingkungan
kelas termasuk entry behavior (pengetahuan awal) siswa
3.
Menentukan materi
pembelajaran
4.
Memecah materi pembelajaran
menjadi bagian-bagian kecil.
5.
Menyajikan materi
pembelajaran
6.
Memberikan stimulus: pertanyaan,
tes, latihan, tugas.
7.
Mengamati dan mengkaji
respon siswa.
8.
Memberikan penguatan
positif atau negatif dan hukuman
9.
Memberikan stimulus baru.
10.
Mengamati dan mengkaji
respon siswa.
11.
Memberikan penguatan
lanjutan.
12.
Demikian seterusnya.
13.
Evaluasi hasil belajar.
Beberapa kritik terhadap teori
1.
Mengutamakan pengukuran,
sebab pengukuran merupakan suatu hal yang penting untuk melihat terjadi
tidaknya perubahan tingkah laku.
2.
Tidak mampu menjelaskan
situasi belajar yang kompleks. Banyak variabel yang berkaitan dengan belajar
yang tidak dapat diubah menjadi sekedar hubungan stimulus dan respon.
3.
Tidak mampu menjelaskan
penyebab terjadi penyimpangan antara stimulus yang diberikan dengan responnya.
4.
Kurang dapat menjelaskan
keberadaan variasi tingkat emosi sisa, walaupun
mereka memiliki pengalaman penguatan yang sama.
5.
Hanya mengakui keberadaan
stimulus dan respon yang dapat diamati, tidak memperhatikan keberadaan pengaruh
pikiran atau perasaan yang mempertemukan unsur-unsur yang diamati tersebut.
6.
Cenderung mengarahkan siswa
untuk berpikir linier, konvergen, tidak kreatif, dan tidak produktif. Siswa tidak bebas berkreasi dan berimajinasi.
Implikasi teori
1.
Siswa dipandang sebagai
individu yang pasif.
2.
Pembentukan perilaku dengan
cara pembiasaan disertai hukuman.
3.
Pengetahuan adalah
obyektif, pasti, tetap, dan tidak berubah.
4.
Belajar adalah perolehan
pengetahuan, sedangkan mengajar adalah memindahkan pengetahuan ke orang yang
belajar.
5.
Siswa diharapkan memiliki
pengetahuan yang sama dengan pengetahuan yang diajarkan.
6.
Siswa dihadapkan pada
aturan-aturan yang jelas dan ditetapkan lebih dulu secara ketat.
7.
Pembiasaan dan disiplin
menjadi sangat esensial dalam belajar.
8.
Siswa harus berperilaku
sesuai dengan aturan.
9.
Ketaatan pada aturan
dipandang sebagai penentu keberhasilan belajar.
10.
Siswa dituntut
mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah dipelajari dalam bentuk laporan,
kuis, atau tes.
11.
Pembelajaran mengikuti urutan kurikulum secara ketat,
sehingga aktivitas belajar lebih banyak didasarkan pada buku teks.
12.
Penyajian materi pembelajaran
mengikuti urutan dari bagian-bagian ke keseluruhan.
13.
Evaluasi menekankan pada
respon pasif, keterampilan secara terpisah, dan menggunakan paper and pencil
test.
14.
Evaluasi menuntut satu
jawaban benar. Jawaban benar menunjukkan siswa telah menyelesaikan tugas
belajarnya.
No comments:
Post a Comment