HASIL BELAJAR
KOMPETENSI
DASAR LAYANAN
INFORMASI INTERNET
Fakta lapangan
1.
Guru mengajar dengan menjelaskan materi dilanjutkan tanya jawab.
2.
Komunikasi guru cenderung searah.
3.
Sebagian siswa belum memahami internet walaupun sebagian besar punya akun
facebook.
4.
Sedikit siswa yang berani mengajukan pertanyaan.
5.
Sebagian siswa diam memperhatikan penjelasan guru, tetapi tampak tidak
konsentrasi.
6.
Sebagian siswa diam seolah memperhatikan penjelasan guru, tetapi ketika
ditanya banyak yang tidak mampu memberikan jawaban.
7.
Mayoritas siswa mau bertanya dan menjawab pertanyaan harus dipancing
terlebih dahulu.
8.
Sebagian siswa enggan untuk membuat catatan.
9.
Mayoritas siswa tidak dapat menyelesaikan soal latihan tepat waktu.
10.
Rata-rata nilai post test kurang dari 60.
11.
Mayoritas siswa tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal.
Identifikasi masalah
1.
Metode mengajar/kbm (no.1 dan 2)
2.
Pemahaman siswa (no. 3)
3.
Perhatian/partisipasi siswa (no. 4, 5, 6, 7, 8)
4.
Hasil belajar (no.9 dan 10)
Temuan
Metode mengajar, pemahaman, partisipasi, dan hasil
belajar tidak memuaskan.
Peyebab masalah
1.
Metode mengajar bersifat monoton, sehingga tidak menarik dan membosankan
bagi siswa.
2.
Siswa mengikuti pembelajaran dengan pasif, seolah tidak dilibatkan langsung
dalam kbm.
3.
Media pembelajaran hanya menggunakan papan tulis.
4.
Tidak ada bahan ajar lain selain buku yang dipegang guru.
5.
Siswa tidak memahami materi yang diajarkan, karena materi masih tergolong
baru.
Analisis penyebab
masalah
1.
Guru:
a.
Masih menjadi pusat kbm yang bertugas mentransfer pengetahuan.
b.
Media dan bahan ajar tidak ada.
c.
Metode pembelajaran monoton dan tidak menarik bagi siswa.
d.
Penjelasan guru membingungkan siswa.
2.
Siswa:
a.
Tidak terlibat langsung selama kbm.
b.
Partisipasi siswa selama pembelajaran rendah.
c.
Materi pembelajaran termasuk baru.
d.
Siswa merasa malu, takut, atau lainnya terhadap guru
Pemecahan masalah
1.
Metode mengajar
a.
Metode mengajar harus dipusatkan pada siswa, sehingga siswa terlibat
langsung dalam proses pembelajaran, antara lain; demonstrasi dan tutor sebaya.
b.
Metode mengajar harus variatif.
2.
Partisipasi siswa
Siswa harus dikondisikan untuk berpartisipasi
aktif selama proses pembelajaran dengan:
1)
Terlibat aktif selama proses pembelajaran
2)
Berani bertanya
3)
Berani mengajukan pendapat
4)
Berani menjawab pertanyaan
5)
Menyelesaikan tugas tepat waktu
Tindakan
1.
Memberikan kesempatan siswa untuk berpartisipasi aktif selama proses
pembelajaran melalui metode tutor sebaya.
2.
Memberikan kesempatan kepada siswa yang pandai untuk berani membantu siswa
yang kurang pandai.
3.
Memotivasi siswa yang kurang pandai agar berani bertanya kepada temannya
yang dianggap pandai.
4.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling bertanya dan bertukar
pendapat.
5.
Memotivasi siswa agar menjadi lebih berani untuk bertanya jawab dengan
sesama siswa, tanpa rasa takut ataupun malu.
6.
Memberi kesempatan siswa untuk menyelesaikan tugas atau latihan secara
berkelompok.
Tujuan
Meningkatkan hasil
belajar siswa pada kompetensi dasar layanan informasi internet menggunakan
metode tutor sebaya lima-lima.
Matriks tersebut
dapat dituangkan dalam bentuk paragraf sebagai berikut:
Ditemukan beberapa permasalahan yang terjadi di kelas, seperti guru
mengajar dengan menjelaskan materi dilanjutkan tanya jawab, komunikasi guru
cenderung searah, sebagian siswa belum memahami internet walaupun sudah ada
yang mempunyai akun facebook, siswa lebih senang bermain face book daripada
mempelajari e-mail, sedikit siswa yang berani mengajukan pertanyaan, sebagian
siswa diam memperhatikan penjelasan guru, tetapi tampak tidak konsentrasi,
sebagian siswa diam seolah memperhatikan penjelasan guru, tetapi ketika ditanya
banyak yang tidak mampu memberikan jawaban, mayoritas siswa mau bertanya dan
menjawab pertanyaan harus dipancing terlebih dahulu, sebagian siswa enggan
untuk membuat catatan, mayoritas siswa tidak dapat menyelesaikan soal latihan
tepat waktu, rata-rata nilai post test kurang dari 60, dan mayoritas siswa
tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal.
Masalah-masalah yang ditemui tersebut kemungkinan disebabkan oleh metode
mengajar guru yang bersifat monoton, sehingga tidak menarik dan membosankan
bagi siswa. Siswa mengikuti pembelajaran dengan pasif, seolah tidak dilibatkan
langsung dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran hanya menggunakan papan
tulis. Tidak ada bahan ajar lain selain buku yang dipegang guru. Siswa tidak
memahami materi yang diajarkan, karena materi masih tergolong baru.
Analisis harus dilakukan terhadap penyebab masalah, agar diperoleh gambaran
yang jelas. Setelah dilakukan analisis, ternyata penyebab masalah tersebut
berasal dari dua pihak, yaitu dari guru dan siswa. Penyebab dari pihak guru
antara lain: guru masih menjadi pusat pembelajaran yang bertugas mentransfer
pengetahuan, media dan bahan ajar tidak ada, metode pembelajaran monoton
sehingga tidak menarik bagi siswa, dan penjelasan guru membingungkan siswa.
Penyebab dari pihak siswa meliputi: siswa tidak terlibat langsung selama
pembelajaran, partisipasi siswa selama pembelajaran rendah, materi pembelajaran
termasuk baru sehingga konsepnya tidak dipahami, siswa merasa malu, takut, atau
lainnya terhadap guru yang akhirnya menyebabkan siswa pasrah saja.
Masalah-masalah dan penyebabnya dapat diidentifikasi bahwa kelemahan
tersebut meliputi aspek: metode mengajar, perhatian/partisipasi siswa, dan
hasil belajar. Berdasarkan identifikasi yang dilakukan diperoleh temuan bahwa
metode mengajar, partisipasi siswa, dan hasil belajar rendah atau tidak
memuaskan.
Alternatif pemecahan masalah di kelas IX-1 MTs Nurul Huda Sukaraja sebagai
berikut:
1.
Metode mengajar
a.
Metode mengajar harus
dipusatkan pada siswa, sehingga siswa terlibat langsung dalam proses
pembelajaran, yaitu menggunakan metode tutor sebaya lima-lima.
b.
Metode mengajar harus
variatif.
2.
Partisipasi siswa
Siswa harus dikondisikan untuk berpartisipasi aktif selama proses
pembelajaran dengan:
a.
Terlibat aktif selama
proses pembelajaran.
b.
Berani bertanya.
c.
Berani mengajukan
pendapat.
d.
Berani menjawab
pertanyaan.
e.
Menyelesaikan tugas
tepat waktu.
Bentuk tindakan yang harus dilakukan sebagai berikut:
a.
Memberikan kesempatan
siswa untuk berpartisipasi aktif selama proses pembelajaran melalui metode
tutor sebaya lima-lima.
b.
Memberikan kesempatan
kepada siswa yang pandai untuk berani membantu siswa yang kurang pandai.
c.
Memotivasi siswa yang
kurang pandai agar berani bertanya kepada temannya yang dianggap pandai.
d.
Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk saling bertanya dan bertukar pendapat.
e.
Memotivasi siswa agar
menjadi lebih berani untuk bertanya jawab dengan sesama siswa, tanpa rasa takut
ataupun malu.
f.
Memberi kesempatan siswa
untuk menyelesaikan tugas atau latihan secara berkelompok.
Keberhasilan pembelajaran kompetensi dasar layanan informasi internet
dengan menggunakan metode tutor sebaya lima-lima dapat dilihat dari indikator
sebagai berikut:
a.
Siswa mampu mendaftar, membuka, dan keluar dari e-mail.
b.
Siswa mampu membaca,
menulis, dan mengirim e-mail.
c.
Siswa mampu menjawab,
menyimpan, dan menghapus e-mail.
Atau unduh di sini!