Ahlan Wasahlan

Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuhu
!!!SELAMAT DATANG!!!
"Tuhan Selalu Memberikan yang Terbaik untuk Hamba-Nya."


Monday, December 15, 2014

Teori Belajar Behavioristik



TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK

Pengertian belajar
Belajar adalah perubahan tingkah laku dengan memperhatikan masukan atau input berupa stimulus dan keluaran atau output berupa respon, proses yang terjadi antara stimulus dan respon dianggap tidak penting karena tidak bisa diamati dan diukur, yang bisa diamati dan diukur hanyalah stimulus dan respon.

Ciri-ciri teori
1.      Bersifat mekanistis
2.      Menekankan peranan lingkungan
3.      Menekankan pentingnya latihan
4.      Mementingkan mekanisme hasil belajar

Proses pembelajaran
1.      Menentukan tujuan-tujuan instruksional
2.      Menganalisis lingkungan kelas termasuk entry behavior (pengetahuan awal) siswa
3.      Menentukan materi pembelajaran
4.      Memecah materi pembelajaran menjadi bagian-bagian kecil.
5.      Menyajikan materi pembelajaran
6.      Memberikan stimulus: pertanyaan, tes, latihan, tugas.
7.      Mengamati dan mengkaji respon siswa.
8.      Memberikan penguatan positif atau negatif dan hukuman
9.      Memberikan stimulus baru.
10.  Mengamati dan mengkaji respon siswa.
11.  Memberikan penguatan lanjutan.
12.  Demikian seterusnya.
13.  Evaluasi hasil belajar.

Beberapa kritik terhadap teori
1.      Mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal yang penting untuk melihat terjadi tidaknya perubahan tingkah laku.
2.      Tidak mampu menjelaskan situasi belajar yang kompleks. Banyak variabel yang berkaitan dengan belajar yang tidak dapat diubah menjadi sekedar hubungan stimulus dan respon.
3.      Tidak mampu menjelaskan penyebab terjadi penyimpangan antara stimulus yang diberikan dengan responnya.
4.      Kurang dapat menjelaskan keberadaan variasi tingkat emosi sisa, walaupun  mereka memiliki pengalaman penguatan yang sama.
5.      Hanya mengakui keberadaan stimulus dan respon yang dapat diamati, tidak memperhatikan keberadaan pengaruh pikiran atau perasaan yang mempertemukan unsur-unsur yang diamati tersebut.
6.      Cenderung mengarahkan siswa untuk berpikir linier, konvergen, tidak kreatif, dan tidak produktif.  Siswa tidak bebas berkreasi dan berimajinasi.

Implikasi teori
1.      Siswa dipandang sebagai individu yang pasif.
2.      Pembentukan perilaku dengan cara  pembiasaan disertai hukuman.
3.      Pengetahuan adalah obyektif, pasti, tetap, dan tidak berubah.
4.      Belajar adalah perolehan pengetahuan, sedangkan mengajar adalah memindahkan pengetahuan ke orang yang belajar.
5.      Siswa diharapkan memiliki pengetahuan yang sama dengan pengetahuan yang diajarkan.
6.      Siswa dihadapkan pada aturan-aturan yang jelas dan ditetapkan lebih dulu secara ketat.
7.      Pembiasaan dan disiplin menjadi sangat esensial dalam belajar.
8.      Siswa harus berperilaku sesuai dengan aturan.
9.      Ketaatan pada aturan dipandang sebagai penentu keberhasilan belajar.
10.  Siswa dituntut mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah dipelajari dalam bentuk laporan, kuis, atau tes.
11.  Pembelajaran  mengikuti urutan kurikulum secara ketat, sehingga aktivitas belajar lebih banyak didasarkan pada buku teks.
12.  Penyajian materi pembelajaran mengikuti urutan dari bagian-bagian ke keseluruhan.
13.  Evaluasi menekankan pada respon pasif, keterampilan secara terpisah, dan menggunakan paper and pencil test.
14.  Evaluasi menuntut satu jawaban benar. Jawaban benar menunjukkan siswa telah menyelesaikan tugas belajarnya.

No comments: