Kehadiran si kecil dalam sebuah rumah tangga adalah harapan dari semua orang tua. Tetapi, kehadiran si kecil di rumah ternyata membawa dampak yang secara langsung dirasakan oleh orang tua, selain rasa bahagia, ada juga rasa sedih, jengkel, dan marah karena si kecil selalu membuat keributan, membuat berantakan seisi rumah, corat-coret dinding, meletakan mainan di sembarang tempat, menumpahkan minuman atau makanan, dan lain sebagainya. Rumah berantakan menjadi pemandangan rutin sehari-hari bagi yang memiliki anak, apalagi usia balita. Menghadapi hal ini, orang tua jangan dulu menjadi stres, jangan buru-buru terbawa emosi. Karena, pada masa ini, anak-anak masih dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Dalam keberantakan rumah terdapat hikmah di dalamnya, yaitu bahwa sebenarnya anak sedang belajar.
Berikut beberapa rahasia yang perlu orang tua ketahui tentang anak-anak yang membuat rumah berantakan:
- Rumah berantakan merupakan perwujudan dari rasa bahagia yang dirasakan oleh si kecil. Si kecil bahagia karena dapat bermain dengan segala macam mainannya. Anak-anak merasa bahagia dan senang karena dapat mengeksplorasi dan mengekspresikan dirinya. Di sinilah anak melatih keterampilan motorik dan kemampuan kreativitasnya.
- Rumah menjadi tempat pertama dan utama bagi si kecil membentuk kepribadiannya. Di rumah, si kecil dapat dengan lepas dan leluasa menjadi diri sendiri tanpa takut apa kata orang lain. Anak bisa belajar fokus menyibukkan diri dengan permasalahan diri, sehingga anak akan tidak terbiasa sibuk mengurusi orang lain. Anak-anak belajar memupuk kemandirian.
- Rumah merupakan tempat untuk memupuk kebersamaan dengan anggota keluarga tercinta. Rumah mengajarkan tentang sesuatu yang sangat bernilai bagi kita, yaitu keluarga. Anak-anak akan belajar bahwa di rumah dapat memunculkan banyak-banyak ide kreatif dan kompleks, tanpa harus keluar rumah hanya untuk sekedar mencari sebuah ide. Di sinilah, anak-anak melatih kemampuan inderanya.
Sebagai orang tua, ketika menghadapi anak yang memberantaki rumah, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk menyiasatinya dengan tanpa menghambat proses pertumbuhan dan perkembangan anak, seperti menetapkan ruang yang boleh untuk bermain, mengajak anak membereskan kembali mainan yang habis dipakai, menyiapkan wadah tempat mainan, membatasi mainan terpajang yang dapat dilihat atau diambil oleh anak.
No comments:
Post a Comment