PEMBELAJARAN FIKIH PADA
MADRASAH DI PONDOK PESANTREN (Studi Kasus di Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda
Sukaraja OKU TIMUR)
Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keunikan
madrasah di pondok pesantren, yaitu madrasah didirikan dan dikelola oleh pondok
pesantren, madrasah terikat dengan program dan peraturan pondok pesantren,
manajemen madrasah mengikuti manajemen pondok pesantren, dan manajemen pondok
pesantren melibatkan masyarakat sekitarnya. Pondok Pesantren Nurul Huda
Sukaraja menyelenggarakan pendidikan dari dasar sampai pendidikan tinggi,
formal dan nonformal. Lembaga pendidikan seperti ini umumnya di daerah
perkotaan, tetapi pondok pesantren ini berada di desa yang jauh dari kota.
Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Sukaraja merupakan lembaga pendidikan formal
pertama yang didirikan oleh pondok pesantren sejak tahun 1980. Fikih bersifat
aplikatif dengan karakteristik konseptual, prinsipil, dan prosedural.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran Fikih, mengetahui faktor
yang memengaruhi, dan upaya mengelola faktor yang memengaruhinya.
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif
lapangan studi kasus. Data yang digunakan adalah data kualitatif berupa
informasi dan fakta melalui teknik wawancara, observasi, angket, dan
dokumentasi. Triangulasi teknik dan sumber digunakan untuk menjamin data valid.
Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif
dengan tahapan reduksi, penyajian, dan verifikasi data.
Hasil analisis adalah pembelajaran
dilaksanakan terpadu di kelas pagi, diniyah sore, dan asrama malam. Karakteristik
siswa beraneka ragam, baik karakteristik fisiologis, psikologis, sosial,
lingkungan, dan pendidikan sebelumnya. Perencanaan tertulis untuk kelas pagi,
kelas sore dan malam tidak ada perencanaan tertulis. Tujuan dipertegas
menggunakan paham Ahlussunah Waljamaah. Pendidik sesuai kualifikasi dan
kompetensi. Materi diperkaya kajian kitab klasik. Metode divariasi sorogan dan
bandongan. Penilaian dilengkapi paktab dan khatam. Kondisi lingkungan baik.
Hasil belajar meningkat untuk aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Faktor
pendukungnya adalah dukungan orang tua, asrama, kemauan siswa, latar belakang
pendidikan guru, masjid dekat, kelas pagi sampai malam, pengelolaan madrasah,
kerja sama antar unit pendidikan, dukungan masyarakat, yayasan, dan pemerintah.
Faktor penghambatnya pengetahuan siswa sebelumnya, latar belakang siswa
beragam, siswa terlambat datang ke sekolah, di asrama selama 24 jam, kelelahan,
tidak betah di asrama, orang tua belum memahami tradisi pesantren, daya tampung
asrama, belum ada musala, ruang belajar kurang, buku tidak mencukupi, belum ada
perpustakaan diniyah, listrik padam, kelas lesehan, ketidakhadiran guru, pengurus
masih kuliah, alokasi waktu pembelajaran, waktu diniyah sore singkat, kemajuan
teknologi. Upaya memanfaatkan faktor pendukung adalah memaksimalkan dukungan
orang tua, sistem asrama, menyelenggarakan berbagai kegiatan, pengajian umum
pimpinan, pembagian tugas guru sesuai kemampuan, memberdayakan siswa senior,
mewajibkan siswa tinggal di asrama, kerja sama antar unit pendidikan,
pengelolaan madrasah semi otonom, pertemuan rutin kepala unit pendidikan, kerja
sama dengan masyarakat sekitar, menghadirkan pemerintah daerah dalam
acara-acara tertentu. Upaya mengatasi faktor penghambat di antaranya pembinaan
khusus siswa belum bisa baca tulis al-Qur’an, pendekatan individu dan
pendampingan, pengelompokkan siswa sesuai kemampuan, sanksi siswa datang
terlambat, jadwal kegiatan memperhatikan waktu istirahat, pembelajaran nyaman
dan menyenangkan, membangun asrama dan ruang baru, mengupayakan musala, menambah
koleksi buku Fikih, pembangkit listrik cadangan, siswa bebas pilih tempat, guru
piket, melarang siswa membawa handphone dan bermain Play Station serta
razia rutin.
Rekomendasi hasil
penelitian, agar pengambil kebijakan dan pengelola pendidikan menerapkan
pembelajaran sebagaimana di pondok
pesantren, minimal menerapkan pendidikan berasrama. Pendidikan dengan sistem asrama pondok pesantren
merupakan pendidikan unggulan.
Kata kunci: Pembelajaran
Fikih, Madrasah di pondok pesantren, Teori sistem.
Latar Belakang Masalah
Madrasah dengan segala
kelebihan dan kekurangannya memiliki karakteristik tersendiri baik segi input,
proses, maupun output yang membedakannya dengan sekolah-sekolah umum.
Madrasah memberikan porsi lebih untuk Pendidikan Agama Islam dibanding dengan
sekolah-sekolah umum, baik secara kelembagaan maupun kurikulumnya. Secara
kelembagaan, madrasah jelas berada di bawah binaan Kementerian Agama bagi yang
berstatus negeri, sedangkan yang berstatus swasta biasanya didirikan oleh
lembaga atau yayasan yang bercorak Islam, seperti pondok pesantren.
Pondok pesantren merupakan
lembaga pendidikan Islam yang mempunyai kekhasan tersendiri, di mana kiai
sebagai figur pemimpin, santri sebagai objek yang dikasih ilmu agama, dan
asrama sebagai tempat tinggal para santri (Suwito dan Fauzan 2005, hlm.313). Pondok
pesantren biasanya juga menyelenggarakan pendidikan madrasah untuk menjawab
tantangan zaman dan agar lulusannya dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan
formal yang lebih tinggi. Pondok pesantren, sekolah, dan madrasah adalah
lembaga yang mempunyai tujuan sama dalam mengelola pendidikan, tetapi berbeda
dalam pengelolaannya. Di antara ketiga lembaga pendidikan tersebut mempunyai
ciri khas masing-masing. Madrasah di pondok pesantren mempunyai karakteristik
yang lebih unik dibanding dengan madrasah yang tidak di pondok pesantren.
Keunikan tersebut antara lain madrasah tersebut berada di pondok pesantren, didirikan
dan dikelola oleh pondok pesantren, madrasah terikat dengan program dan
peraturan pondok pesantren, manajemen madrasah merupakan manajemen pondok
pesantren, dan manajemen pondok pesantren melibatkan masyarakat sekitarnya.
Madrasah Tsanawiyah (MTs)
Nurul Huda Sukaraja OKU TIMUR merupakan salah satu madrasah yang
diselenggarakan oleh Pondok Pesantren Nurul Huda Sukaraja OKU TIMUR. MTs ini
merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang didirikan oleh pondok
pesantren sejak tahun 1980, telah banyak lulusan madrasah ini yang mampu
berkiprah di berbagai bidang kehidupan. Pondok
Pesantren Nurul Huda Sukaraja OKU TIMUR menyelenggarakan pendidikan dari
pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi baik pendidikan formal maupun
pendidikan nonformal. Sebagai lembaga yang menyelenggarakan pendidikan pondok
pesantren, maka Pondok Pesantren Nurul Huda Sukaraja mewajibkan semua santrinya
untuk tinggal di asrama pondok pesantren. Lembaga pendidikan seperti ini umumnya berada
di daerah perkotaan minimal ibu kota kabupaten, tetapi pada kenyataannya pondok
pesantren ini berada di daerah pedesaan dengan lingkungan persawahan yang jauh
dari kota.
Pendidikan pada madrasah di
pondok pesantren seperti pada Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Sukaraja mempunyai
karakteristik yang berbeda dengan pendidikan pada madrasah yang tidak di pondok
pesantren, pendidikan keluarga, pendidikan di sekolah umum, dan pendidikan di
masyarakat. Walaupun ada keterkaitan antara keluarga, sekolah, dan masyarakat
dalam tanggung jawab pendidikan, tetapi dengan karakteristik yang dimiliki
masing-masing mempunyai kultur yang berbeda satu sama lain dalam perannya
sebagai lembaga pendidikan.
Madrasah Tsanawiyah Nurul
Huda Sukaraja menyelenggarakan pendidikan di bawah naungan pondok pesantren, salah
satu mata pelajarannya adalah Fikih. Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan
mulai dari pagi sampai malam hari dengan kurikulum yang saling mendukung dan
melengkapi, seperti halnya pembelajaran Fikih. Pembelajaran Fikih dilaksanakan
di madrasah tsanawiyah pada pagi hari, di madrasah diniyah pada sore hari, dan
di asrama pada malam harinya. Pembelajaran Fikih sangat penting untuk
dipelajari karena sifatnya yang aplikatif dalam kehidupan sehari-hari tentang
tata cara ibadah, baik ibadah yang langsung kepada Allah maupun ibadah yang
berhubungan dengan sesama manusia (muamalah). Selain itu juga karena
karakteristiknya yang konseptual, prinsipil, dan prosedural.
Pembelajaran Fikih pada
pagi hari diselenggarakan sesuai dengan kurikulum yang berlaku di Kementerian
Agama Republik Indonesia mengikuti Standar Nasional Pendidikan. Pembelajaran Fikih
pada sore hari diselenggarakan di madrasah diniyah dengan menggunakan kurikulum
yang disusun secara mandiri oleh pondok pesantren. Pembelajaran Fikih pada
malam hari diselenggarakan di asrama.
Berdasarkan deskripsi
tersebut diperoleh informasi bahwa Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Sukaraja OKU
TIMUR merupakan madrasah di pondok pesantren yang menyelenggarakan pembelajaran
Fikih sebagai satu kesatuan pada madrasah, diniyah, dan asrama. Oleh karena
itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang Pembelajaran Fikih pada Madrasah
di Pondok Pesantren (Studi Kasus di Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Sukaraja OKU
TIMUR).
No comments:
Post a Comment