Ahlan Wasahlan

Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuhu
!!!SELAMAT DATANG!!!
"Tuhan Selalu Memberikan yang Terbaik untuk Hamba-Nya."


Monday, January 27, 2014

Pembelajaran Fikih pada Madrasah di Pondok Pesantren

PEMBELAJARAN FIKIH PADA MADRASAH DI PONDOK PESANTREN (Studi Kasus di Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Sukaraja OKU TIMUR)

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keunikan madrasah di pondok pesantren, yaitu madrasah didirikan dan dikelola oleh pondok pesantren, madrasah terikat dengan program dan peraturan pondok pesantren, manajemen madrasah mengikuti manajemen pondok pesantren, dan manajemen pondok pesantren melibatkan masyarakat sekitarnya. Pondok Pesantren Nurul Huda Sukaraja menyelenggarakan pendidikan dari dasar sampai pendidikan tinggi, formal dan nonformal. Lembaga pendidikan seperti ini umumnya di daerah perkotaan, tetapi pondok pesantren ini berada di desa yang jauh dari kota. Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Sukaraja merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang didirikan oleh pondok pesantren sejak tahun 1980. Fikih bersifat aplikatif dengan karakteristik konseptual, prinsipil, dan prosedural. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran Fikih, mengetahui faktor yang memengaruhi, dan upaya mengelola faktor yang memengaruhinya.
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif lapangan studi kasus. Data yang digunakan adalah data kualitatif berupa informasi dan fakta melalui teknik wawancara, observasi, angket, dan dokumentasi. Triangulasi teknik dan sumber digunakan untuk menjamin data valid. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif dengan tahapan reduksi, penyajian, dan verifikasi data.
Hasil analisis adalah pembelajaran dilaksanakan terpadu di kelas pagi, diniyah sore, dan asrama malam. Karakteristik siswa beraneka ragam, baik karakteristik fisiologis, psikologis, sosial, lingkungan, dan pendidikan sebelumnya. Perencanaan tertulis untuk kelas pagi, kelas sore dan malam tidak ada perencanaan tertulis. Tujuan dipertegas menggunakan paham Ahlussunah Waljamaah. Pendidik sesuai kualifikasi dan kompetensi. Materi diperkaya kajian kitab klasik. Metode divariasi sorogan dan bandongan. Penilaian dilengkapi paktab dan khatam. Kondisi lingkungan baik. Hasil belajar meningkat untuk aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Faktor pendukungnya adalah dukungan orang tua, asrama, kemauan siswa, latar belakang pendidikan guru, masjid dekat, kelas pagi sampai malam, pengelolaan madrasah, kerja sama antar unit pendidikan, dukungan masyarakat, yayasan, dan pemerintah. Faktor penghambatnya pengetahuan siswa sebelumnya, latar belakang siswa beragam, siswa terlambat datang ke sekolah, di asrama selama 24 jam, kelelahan, tidak betah di asrama, orang tua belum memahami tradisi pesantren, daya tampung asrama, belum ada musala, ruang belajar kurang, buku tidak mencukupi, belum ada perpustakaan diniyah, listrik padam, kelas lesehan, ketidakhadiran guru, pengurus masih kuliah, alokasi waktu pembelajaran, waktu diniyah sore singkat, kemajuan teknologi. Upaya memanfaatkan faktor pendukung adalah memaksimalkan dukungan orang tua, sistem asrama, menyelenggarakan berbagai kegiatan, pengajian umum pimpinan, pembagian tugas guru sesuai kemampuan, memberdayakan siswa senior, mewajibkan siswa tinggal di asrama, kerja sama antar unit pendidikan, pengelolaan madrasah semi otonom, pertemuan rutin kepala unit pendidikan, kerja sama dengan masyarakat sekitar, menghadirkan pemerintah daerah dalam acara-acara tertentu. Upaya mengatasi faktor penghambat di antaranya pembinaan khusus siswa belum bisa baca tulis al-Qur’an, pendekatan individu dan pendampingan, pengelompokkan siswa sesuai kemampuan, sanksi siswa datang terlambat, jadwal kegiatan memperhatikan waktu istirahat, pembelajaran nyaman dan menyenangkan, membangun asrama dan ruang baru, mengupayakan musala, menambah koleksi buku Fikih, pembangkit listrik cadangan, siswa bebas pilih tempat, guru piket, melarang siswa membawa handphone dan bermain Play Station serta razia rutin.
Rekomendasi hasil penelitian, agar pengambil kebijakan dan pengelola pendidikan menerapkan pembelajaran sebagaimana di  pondok pesantren, minimal menerapkan pendidikan berasrama. Pendidikan dengan sistem asrama pondok pesantren merupakan pendidikan unggulan.

Kata kunci: Pembelajaran Fikih, Madrasah di pondok pesantren, Teori sistem.


Latar Belakang Masalah
Madrasah dengan segala kelebihan dan kekurangannya memiliki karakteristik tersendiri baik segi input, proses, maupun output yang membedakannya dengan sekolah-sekolah umum. Madrasah memberikan porsi lebih untuk Pendidikan Agama Islam dibanding dengan sekolah-sekolah umum, baik secara kelembagaan maupun kurikulumnya. Secara kelembagaan, madrasah jelas berada di bawah binaan Kementerian Agama bagi yang berstatus negeri, sedangkan yang berstatus swasta biasanya didirikan oleh lembaga atau yayasan yang bercorak Islam, seperti pondok pesantren.
Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang mempunyai kekhasan tersendiri, di mana kiai sebagai figur pemimpin, santri sebagai objek yang dikasih ilmu agama, dan asrama sebagai tempat tinggal para santri (Suwito dan Fauzan 2005, hlm.313). Pondok pesantren biasanya juga menyelenggarakan pendidikan madrasah untuk menjawab tantangan zaman dan agar lulusannya dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan formal yang lebih tinggi. Pondok pesantren, sekolah, dan madrasah adalah lembaga yang mempunyai tujuan sama dalam mengelola pendidikan, tetapi berbeda dalam pengelolaannya. Di antara ketiga lembaga pendidikan tersebut mempunyai ciri khas masing-masing. Madrasah di pondok pesantren mempunyai karakteristik yang lebih unik dibanding dengan madrasah yang tidak di pondok pesantren. Keunikan tersebut antara lain madrasah tersebut berada di pondok pesantren, didirikan dan dikelola oleh pondok pesantren, madrasah terikat dengan program dan peraturan pondok pesantren, manajemen madrasah merupakan manajemen pondok pesantren, dan manajemen pondok pesantren melibatkan masyarakat sekitarnya.
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nurul Huda Sukaraja OKU TIMUR merupakan salah satu madrasah yang diselenggarakan oleh Pondok Pesantren Nurul Huda Sukaraja OKU TIMUR. MTs ini merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang didirikan oleh pondok pesantren sejak tahun 1980, telah banyak lulusan madrasah ini yang mampu berkiprah di berbagai bidang kehidupan.  Pondok Pesantren Nurul Huda Sukaraja OKU TIMUR menyelenggarakan pendidikan dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi baik pendidikan formal maupun pendidikan nonformal. Sebagai lembaga yang menyelenggarakan pendidikan pondok pesantren, maka Pondok Pesantren Nurul Huda Sukaraja mewajibkan semua santrinya untuk tinggal di asrama pondok pesantren.  Lembaga pendidikan seperti ini umumnya berada di daerah perkotaan minimal ibu kota kabupaten, tetapi pada kenyataannya pondok pesantren ini berada di daerah pedesaan dengan lingkungan persawahan yang jauh dari kota.
Pendidikan pada madrasah di pondok pesantren seperti pada Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Sukaraja mempunyai karakteristik yang berbeda dengan pendidikan pada madrasah yang tidak di pondok pesantren, pendidikan keluarga, pendidikan di sekolah umum, dan pendidikan di masyarakat. Walaupun ada keterkaitan antara keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam tanggung jawab pendidikan, tetapi dengan karakteristik yang dimiliki masing-masing mempunyai kultur yang berbeda satu sama lain dalam perannya sebagai lembaga pendidikan.
Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Sukaraja menyelenggarakan pendidikan di bawah naungan pondok pesantren, salah satu mata pelajarannya adalah Fikih. Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan mulai dari pagi sampai malam hari dengan kurikulum yang saling mendukung dan melengkapi, seperti halnya pembelajaran Fikih. Pembelajaran Fikih dilaksanakan di madrasah tsanawiyah pada pagi hari, di madrasah diniyah pada sore hari, dan di asrama pada malam harinya. Pembelajaran Fikih sangat penting untuk dipelajari karena sifatnya yang aplikatif dalam kehidupan sehari-hari tentang tata cara ibadah, baik ibadah yang langsung kepada Allah maupun ibadah yang berhubungan dengan sesama manusia (muamalah). Selain itu juga karena karakteristiknya yang konseptual, prinsipil, dan prosedural.
Pembelajaran Fikih pada pagi hari diselenggarakan sesuai dengan kurikulum yang berlaku di Kementerian Agama Republik Indonesia mengikuti Standar Nasional Pendidikan. Pembelajaran Fikih pada sore hari diselenggarakan di madrasah diniyah dengan menggunakan kurikulum yang disusun secara mandiri oleh pondok pesantren. Pembelajaran Fikih pada malam hari diselenggarakan di asrama.
Berdasarkan deskripsi tersebut diperoleh informasi bahwa Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Sukaraja OKU TIMUR merupakan madrasah di pondok pesantren yang menyelenggarakan pembelajaran Fikih sebagai satu kesatuan pada madrasah, diniyah, dan asrama. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang Pembelajaran Fikih pada Madrasah di Pondok Pesantren (Studi Kasus di Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Sukaraja OKU TIMUR).

No comments: