PEMBELAJARAN
AL-QUR’AN HADITS MELALUI FACEBOOK
Oleh:
Mukhamad Fathoni
PENDAHULUAN
Kegiatan belajar mengajar di madrasah akan berjalan dengan lancar apabila
guru dan siswa melaksanakan tugas masing-masing, sehingga tujuan pembelajaran
akan tercapai. Pencapaian tujuan pembelajaran seperti ketuntasan belajar dan
daya serap siswa merupakan pertanda keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Ketuntasan
belajar dan daya serap al-Qur’an Hadits, khususnya di pedesaan masih rendah.
Hal ini terjadi karena pembelajaran di kelas membosankan bagi siswa, sehingga
siswa kurang serius, mengantuk atau bahkan tertidur, mengobrol dengan teman
sebangku, tidak bisa menjawab ketika ditanya, tidak mengerjakan tugas yang
diberikan guru, dan merasa jenuh dengan kegiatan yang disajikan oleh guru. Ketika
guru mendominasi pembelajaran, maka siswa hanya pasif menerima materi yang
disampaikan guru.
Faktor penyebab kejadian tersebut berasal dari guru dan siswa. Faktor
guru, karena cara mengajar yang monoton, sedangkan faktor siswa karena siswa
pasif. Padahal keaktifan siswa dalam pembelajaran sangat dibutuhkan. Agar siswa
aktif, serius, dan senang dalam belajar diperlukan upaya guru untuk mengatasinya.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi (TIK). Perkembangan TIK yang sangat pesat tidak boleh
menjadi penghalang keberhasilan pembelajaran al-Qur’an Hadits. Justru
sebaliknya, TIK harus dimanfaatkan untuk menunjang pembelajaran al-Qur’an
Hadits. Di era TIK muncul banyak jejaring sosial, seperti facebook, twitter,
dan lain-lain. Dari banyak jejaring sosial, facebook banyak digunakan oleh
masyarakat yang digunakan untuk berbagai keperluan, tidak hanya sebagai sarana
komunikasi, tetapi telah banyak digunakan di berbagai bidang termasuk bidang
pendidikan.
PEMBAHASAN
Dampak Facebook dalam Bidang
Pendidikan
Facebook sebagai salah satu media sosial yang sedang tenar saat
ini banyak digunakan oleh semua kalangan di Indonesia, termasuk siswa madrasah.
Sebagian besar siswa telah mengenal dan menjadi pengguna aktif facebook.
Indonesia merupakan negara pengguna facebook terbesar kedua di
dunia dari 10 negara terbanyak pengguna facebook. Hampir sebagian besar
bahkan semua remaja di Indonesia memiliki facebook (Renataliaa, 2011). Kenyataan
ini membuktikan bahwa facebook bukanlah sesuatu yang asing bagi siswa
madrasah. Sebagaati bagian dari perkembangan internet, facebook menjadi
sarana saling bertukar informasi antar pengguna dimanapun dan kapanpun, facebook
menjadi media yang tanpa batas, pengguna dapat berhubungan dengan siapapun, facebook
menghilangkan batas-batas wilayah. Keberadaan facebook yang tanpa batas
ini tentu membawa dampak bagi penggunanya, baik dampak baik maupun dampak
buruk. Demikian pula dengan dunia pendidikan yang tidak dapat terlepas dari
dampak-dampak tersebut.
1. Dampak baik
Manfaat dari facebook antara lain sebagai alat
refreshing otak yang penat dan memberikan berita yang mungkin belum diketahui
(Renatalia, 2011). Pembelajaran setiap hari yang dilaksanakan mau tidak mau
akan membuat siswa merasa jenuh. Oleh karena itu, perlu refreshing agat otak
menjadi segar kembali. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru harus dirancang
sedemikian rupa agar menyenangkan. Facebook bisa menjadi salah satu alternatif
media pembelajaran yang menyenangkan. Selain itu, facebook juga menyediakan
berbagai fitur untuk berbagi informasi-informasi terbaru yang mungkin belum
diketahui oleh siswa. Facebook membantu berinteraksi secara sosial dan akademik
(Sanurfransiskus, 2014). Interaksi secara tidak langsung juga memungkinkan
dilakukan melalui facebook, media ini mampu menjadi sarana untuk pertemanan
dengan orang lain dari tempat yang jauh sekalipun. Secara sosial, facebook akan
membantu penggunanya untuk berinteraksi dengan orang lain. Secara akademis,
facebook juga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembelajaran dan dapat
saling berkomentar terhadap materi pembelajaran yang disajikan di halaman
status facebook.
2. Dampak buruk
Dampak buruk dari facebook di antaranya membuat malas,
kurang sosialisasi dengan masyarakat sekitar, dan situs porno (Renatalia,
2011). Dampak yang harus diantisipasi oleh setiap pengguna, orang tua, dan
masyarakat pemerhati pendidikan adalah dampak buruk dari facebook. Malas
menjadi salah satu dampak buruk yang paling dominan, ketika seorang pengguna
asyik mengomentasi status dari teman-temannya, ia akan terlena dengan
tugas-tugas yang seharusnya dilakukan. Akibat dari berinteraksi melalui dunia
maya ini, dampak lain yang timbul adalah pengguna menjadi enggan keluar rumah
untuk bersosialisasi dengan orang lain, pengguna facebook merasa lebih asyik
dan menyenangkan berselancar di dunia maya. Dampak yang sulit untuk
diantisipasi adalah muncul situs-situs porno, kekerasan, dan situs lain yang
tidak mendidik. Keberadaan situs-situs ini akan mengganggu bahkan merusak
perkembangan dan kepribadian seseorang.
Cara Memanfaatkan Facebook
untuk Pembelajaran
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang guru adalah
memanfaatkan teknologi dan informasi untuk mendukung pembelajaran di madrasah. Di
zaman maju seperti sekarang ini, guru dituntut menguasai dan memanfaatkan TIK
dalam pembelajarannya.
Jejaring sosial mendukung aktivitas pembelajaran dalam memfasilitasi
interaksi, kolaborasi, partisipasi aktif, berbagi informasi, dan berpikir
kritis (Selwin N dalam Wibawanto, 2012:39). Aktivitas pembelajaran yang
dilakukan melalui facebook menjadikan siswa akan berpartisipasi aktif berani
berinteraksi melalui tulisan, dan berpikir kritias sehingga mampu memberikan
informasi atau menjawab komentar teman.
Facebook cukup efektif dan efisien digunakan sebagai media pembelajaran (Sanurfransiskus,
2014). Pembelajaran melalui facebook dirancang dengan memanfaatkan group,
pengiriman informasi melalui antarmuka, bahan ajar dilakukan dengan mengunggah
file ke group atau hanya berupa teks (Wibawanto, 2012:41). Pelaksanaan
pembelajaran menggunakan facebook efektif dan efisien. Pembelajaran dilakukan
dengan memanfaatkan fasilitas yang ada di facebook. Materi pembelajaran dapat
disajikan dengan lebih menarik, karena materi yang disajikan dapat dilengkapi
dengan gambar-gambar berwarna atau bahkan video.
Interaksi dalam konteks
pembelajaran menggunakan facebook meliputi: diskusi berfokus pada
materi, pengumuman mengenai aktivitas dan event-event pembelajaran,
pemberian tugas, maupun percakapan berbasis teks (Wibawanto, 2012:40). Kegiatan-kegiatan
pembelajaran menggunakan facebook dapat bervariasi dan dikombinasikan sehingga
tidak monoton pada sekedar saling komentar. Pengumuman dan nilai juga dapat
diunggah dalam halaman antarmuka di facebook.
Untuk memanfaatkan facebook
dalam pembelajaran langkah pertama yang harus dilakukan adalah guru membentuk
siswa menjadi beberapa kelompok. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi apabila
ada siswa yang kurang mampu sehingga masih tetap dapat mengikuti pembelajaran. Kemudian
siswa diajari cara membuat akun facebook. Setelah memastikan setiap kelompok
mempunyai akun facebook. Langkah berikutnya, guru menyiapkan materi
pembelajaran dan menguploadnya ke halaman antarmuka facebook. Siswa diminta
untuk membukanya dan mendiskusikannya dengan teman-teman sekelompok dan
mengerjakan tugas dan menjawabnya melalui fitur komentas. Setelah semua
kelompok memberikan komentar dan menjawab soal atau tugas yang diberikan guru
memberikan penilaian dan alasan atau argumen tentang nilai yang diberikan
tersebut.
Langkah Pembelajaran Memanfaatkan
Facebook
Sukardi
(2013, hlm.24) menyebutkan bahwa secara umum kegiatan pembelajaran yang
dilakukan oleh seorang guru meliputi tiga kegiatan pokok, yaitu kegiatan
pendahuluan (awal), kegiatan ini, dan kegiatan penutup.
Pembelajaran memanfaatkan facebook juga memerlukan perencanaan yang matang
dari guru. Perencanaan tersebut seperti mempersiapkan materi pembelajaran,
tugas yang harus dikerjakan siswa, dan soal-soal ulangan. Setelah materi
pembelajaran diupload ke antarmuka facebook, langkah berikutnya adalah
memberitahukan kepada siswa yang untuk membuka dan membaca materi tersebut.
Kemudian masing-masing siswa memberikan komentar berkaitan materi yang
disajikan. Langkah akhir kegiatan pembelajaran adalah dengan memberikan tugas
atau soal-soal kepada siswa. Setelah hasil kerja dikoreksi dan dinilai
dipublikasikan juga melalui antarmuka facebook, sehingga siswa mengetahui nilai
yang telah diperoleh dalam pembelajaran yang dilaksanakan pada materi
pembelajaran tersebut.
PENUTUP
Facebook sebagai salah satu media sosial dapat digunakan sebagai media
yang efektif dan efisien dalam pembelajaran. Sebelum menggunakan facebook
sebagai media pembelajaran, guru harus melakukan persiapan yang matang dan
memastikan bahwa setiap siswa bisa mengakses facebook dengan segala kekurangan
yang dimiliki.
DAFTAR PUSTAKA
Sukardi, Ismail.
2013. Model-Model Pembelajaran Modern. Tunas Gemilang Press, Palembang.
Renataliaa.
2011. Penggunaan Facebook sebagai Media Pembelajaran. Online: https://renataliaa.wordpress.com/2011/05/24/penggunaan-facebook-sebagai-media-pembelajaran/
(7 Juni 2015)
Sanurfransiskus.
2014. Manfaat Media Facebook sebagai Media Pembelajaran. Online: https://sanurfransiskus.wordpress.com/2014/07/17/manfaat-media-facebook-sebagai-media-pembelajaran/
(7 Juni 2015)
Wibawanto,
Hari. 20012. Pemanfaatan Facebook untuk Pengelolaan Pembelajaran Terpadu. Online:
http://www.academia.edu/3724766/Pemanfaatan_Facebook_untuk_Pengelolaan_Pembelajaran_Terpadu (8 Juni 2015)
No comments:
Post a Comment