Ahlan Wasahlan

Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuhu
!!!SELAMAT DATANG!!!
"Tuhan Selalu Memberikan yang Terbaik untuk Hamba-Nya."


Friday, December 14, 2012

Analisis Mel Silberman



ANALISIS BUKU MEL SILBERMAN
(Halaman 232 s.d. 240)

A.    Bergantian Peran
1.      Dasar Filosofi
Dilihat dari prosedurnya, ”Bergantian Peran” memiliki filosofi bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang hidup bersama dan berinteraksi dengan makhluk lainnya. Manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan dan berhubungan dengan yang manusia lainnya. Keberadaan manusia sebagai makhluk sosial mengharuskan sekolah sebagai lembaga pendidikan mengkondisikan lingkungan belajar di sekolah sebagai miniatur masyarakat. Kehidupan di masyarakat selalu melibatkan orang lain dalam hampir semua aspek kehidupannya, minimal berhubungan dengan anggota keluarganya.
2.      Asumsi Dasar
Asumsi dasar yang digunakan dalam ”Bergantian Peran” mengimplikasikan bahwa pendidikan bertugas mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang mampu berperilaku demokratis yang produktif. Perilaku demokratis yang produktif akan meningkatkan kualitas kehidupan siswa dalam berinteraksi dengan orang lain.
3.      Teori yang Digunakan
”Bergantian Peran” menggunakan teori bahwa siswa dapat diajari cara-cara bekerja sama secara positif dan saling membutuhkan. Kerja sama yang terbentuk dan dilandasi oleh rasa saling membutuhkan akan membentuk siswa menjadi pribadi yang mampu menghormati dan menghargai perbedaan-perbedaan yang ada. Perbedaan-perbedaan tersebut dapat dimanfaatkan untuk membentuk kelompok-kelompok belajar siswa.
4.      Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran pada ”Bergantian Peran” adalah meningkatkan kompetensi siswa untuk beinteraksi dan bekerja sama dengan orang lain dalam rangka memperoleh hasil yang positif.
5.      Langkah-Langkah yang Digunakan
Langkah-langkah pembelajaran yang digunakan pada ”Bergantian Peran” menitikberatkan pada kegiatan siswa secara bersama-sama, yaitu:
a.       Membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
b.      Setiap kelompok membuat skenario kisah nyata yang berhubungan dengan topik yang telah disepakati.
c.       Tentukan dalam setiap kelompok, siswa yang bertugas sebagai pengamat.
d.      Skenario diserahkan kepada kelompok di sebelahnya untuk diklarifikasi atau diberi informasi tambahan, kemudian dikembalikan ke kelompok asalnya.
e.       Secara bergiliran, setiap anggota kelompok diberi kesempatan mempraktikkannya.
f.       Peserta lain dan pengamat mengamati dan menuliskan sikap yang menunjukkan bahwa pemeran telah mampu menggunakan konsep dan kompetensi yang dipelajari.
g.      Setelah selesai, siswa melakukan diskusi umum tentang poin kunci dan manfaat dari kegiatan tersebut.
Langkah-langkah tersebut menggambarkan tentang siswa yang dikondisikan pada situasi tertentu di luar kelas, meskipun saat itu pembelajaran terjadi di dalam kelas. Pada langkah-langkah tersebut juga terdapat aktivitas dimana siswa membayangkan seolah-olah dirinya berada di luar kelas dan memainkan suatu peran.
6.      Kesimpulan
Melalui kajian dasar filosofi, asumsi dasar, teori yang digunakan, tujuan pembelajaran, dan langkah-langkahnya, dapat disimpulkan bahwa ”Bergantian Peran” termasuk:
a.    Pengelompokkan pendekatan, strategi, model, teknik, dan taktik
Pendekatan
Strategi
Model
Metode
Teknik
Taktik
-
-
-
Bergantian Peran
-
-

b.    Pengelompokkan rumpun model
Sosial
Personal
Pemrosesan Informasi
Tingkah Laku
Bergantian Peran
-
-
-



B.     Menulis Naskah Sendiri
1.      Dasar Filosofi
”Menulis Naskah Sendiri” memiliki filosofi bahwa setiap manusia mempunyai potensi untuk berkembang secara mandiri dengan bantuan dan bimbingan dari orang lain. Manusia dapat merencanakan dan melaksakan kegiatannya sendiri. Bantuan tersebut dapat diperoleh baik dari teman-temannya maupun dari gurunya. Filosofi inilah yang mendasari kegiatan pembelajaran ini.
2.      Asumsi Dasar
Asumsi dasar dari ”Menulis Naskah Sendiri” adalah kegiatan yang dilakukan secara bersama dalam kelompok dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasilnya, mencegah timbul masalah-masalah antar individu yang dekonstruktif, dan dapat mendorong aspek intelektual.
3.      Teori yang Digunakan
”Menulis Naskah Sendiri” menggunakan teori bahwa siwa diajarkan cara mengembangkan diri sendiri dengan bertanggungjawab dan  tidak meninggalkan usaha untuk bekerja sama dalam kelompoknya.
4.      Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran ”Menulis Naskah Sendiri” adalah untuk melatih kompetensi tertentu yang telah diajarkan melalui peran yang diciptakan oleh siswa sendiri.


5.      Langkah-Langkah yang Digunakan
Langkah-langkah yang digunakan dalam ”Menulis Naskah Sendiri” melibatkan kegiatan siswa dalam kelompok belajar dan kegiatan antar kelompok. Dilanjutkan dengan unjuk kemampuan setiap kelompok dan diakhiri dengan komentar dari setiap kelompok. Adapun langkah-langkahnya yaitu:
a.       Tentukan suatu situasi yang memungkinkan siswa menggunakan suatu kompetensi.
b.      Membagi siswa menjadi beberapa kelompok sesuai dengan kebutuhan.
c.       Memberi waktu setiap kelompok untuk membuat skenario sendiri.
d.      Setiap kelompok juga menentukan cara mendemonstrasikan kompetensi tersebut kepada seluruh siswa.
e.       Beri tiap kelompok untuk berlatih.
f.       Setiap kelompok diberi giliran untuk menampilkan sandiwaranya.
g.      Memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk memberikan umpan balik di setiap akhir penampilan kelompok.
Langkah-langkah tersebut menggambarkan tentang siswa yang dikondisikan pada situasi tertentu di luar kelas, meskipun saat itu pembelajaran terjadi di dalam kelas. Pada langkah-langkah tersebut juga terdapat aktivitas dimana siswa membayangkan seolah-olah dirinya berada di luar kelas dan memainkan suatu peran.


6.      Kesimpulan
Melalui kajian dasar filosofi, asumsi dasar, teori yang digunakan, tujuan pembelajaran, dan langkah-langkahnya, dapat disimpulkan bahwa ”Menulis Naskah Sendiri” termasuk:
a.       Pengelompokkan pendekatan, strategi, model, teknik, dan taktik
Pendekatan
Strategi
Model
Metode
Teknik
Taktik
-
-
-
Menulis Naskah Sendiri
-
-

b.    Pengelompokkan rumpun model
Sosial
Personal
Pemrosesan Informasi
Tingkah Laku
Menulis Naskah Sendiri
-
-
-

C.    Latihan Berpasangan
1.      Dasar Filosofi
Tabiat dasar manusia sebagai makhluk sosial adalah manusia suka bekerja sama, suka berkumpul dengan orang lain, suka berdiskusi dan berdebat. ”Latihan berpasangan” menitikberatkan keharmonisan hubungan antara sesama manusia. Keharmonisan hubungan antar individu akan memacu semangat untuk bekerja sama.
2.      Asumsi Dasar
”Latihan Berpasangan” memiliki asumsi dasar bahwa kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama akan menumbuhkan motivasi dalam diri individu untuk mengikuti teman-temannya belajar. Siswa akan lebih berani bertanya dan menyampaikan pendapatnya di hadapan teman sebayanya.
3.      Teori yang Digunakan
Teori belajar yang ada dalam ”Latihan Berpasangan” adalah siswa diajarkan cara mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya melalui kegiatan bekerja sama dengan teman-teman sekelompoknya.
4.      Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran dalam ”Latihan Berpasangan” adalah siswa mampu melaksanakan suatu kompetensi tertentu bersama seseorang yang mejadi partnernya. Secara bergantian semua siswa mampu menguasainya dengan baik. Siswa mampu menguasai suatu kompetensi dengan cara bekerja sama dengan teman pasangannya.
5.      Langkah-Langkah yang Digunakan
Langkah-langkah dalam ”Latihan Berpasangan” meliputi:
a.       Memilih kompetensi yang akan dikuasai.
b.      Mengatur siswa menjadi berpasangan, satu sebagai demonstrator dan satunya sebagai pemeriksa.
c.       Demonstrator menjelaskan cara melaksanakan kompetensinya.
d.      Pemeriksa menguji ketepatan penjelasan demonstrator, bila perlu membantu pelatihannya.
e.       Keduanya saling bergantian menjelaskan cara melaksanakan kompetensinya.
f.       Kegiatan terus berlanjut pada kompetensi telah dikuasai oleh siswa.
Langkah-langkah tersebut menggambarkan tentang siswa yang dikondisikan pada situasi tertentu di luar kelas, meskipun saat itu pembelajaran terjadi di dalam kelas. Pada langkah-langkah tersebut juga terdapat aktivitas dimana siswa membayangkan seolah-olah dirinya berada di luar kelas dan memainkan suatu peran.
6.      Kesimpulan
Melalui kajian dasar filosofi, asumsi dasar, teori yang digunakan, tujuan pembelajaran, dan langkah-langkahnya, dapat disimpulkan bahwa ”Latihan Berpasangan” termasuk:
a.       Pengelompokkan pendekatan, strategi, model, teknik, dan taktik
Pendekatan
Strategi
Model
Metode
Teknik
Taktik
-
-
-
Latihan Berpasangan
-
-

b.    Pengelompokkan rumpun model
Sosial
Personal
Pemrosesan Informasi
Tingkah Laku
Latihan Berpasangan
-
-
-


D.    Saya adalah ....
1.      Dasar Filosofi
Manusia adalah makhluk sosial yang selalu ingin tahu segala sesuatu. Sebagai makhluk sosial manusia dibekali berbagai potensi yang diperlukan untuk menjalani kehidupannya. Manusia dapat menemukan suatu pengetahuan dengan cara mengerjakannya. Manusia dapat belajar sambil bekerja.
2.      Asumsi Dasar
Setiap manusia mampu menjadi makhluk yang produktif dan mampu mengerjakan setiap pekerjaan secara bersama-sama.
3.      Teori yang Digunakan
Teori yang digunakan dalam ”Saya adalah....” adalah siswa tidak ada siswa yang tidak dapat bekerja sama dalam kelompoknya.
4.      Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran dalam ”Saya adalah....” adalah agar siswa dapat memerankan suatu pekerjaan yang sedang dipelajari. Siswa melakukan suatu kompetensi secara nyata dengan sedikit instruksi, dengan kata lain siswa belajar sambil bekerja.
5.      Langkah-Langkah yang Digunakan
Langkah-langkah dalam ”Saya adalah....” meliputi:
a.    Memilih peran yang akan ditampilkan.
b.    Menyiapkan instruksi tertulis yang dapat diberikan untuk peran tersebut.
c.    Membentuk pasangan siswa dan memberikan tugas kepada setiap pasangan.
d.   Menentukan batas waktu untuk kegiatan tersebut.
e.    Menyediakan bahan yang berhubungan dengan kegiatan untuk membantu siswa.
f.     Mengumpulkan siswa dalam satu kelas untuk mendiskusikannya.
Langkah-langkah tersebut menggambarkan tentang siswa yang dikondisikan pada situasi tertentu di luar kelas, meskipun saat itu pembelajaran terjadi di dalam kelas. Pada langkah-langkah tersebut juga terdapat aktivitas dimana siswa membayangkan seolah-olah dirinya berada di luar kelas dan memainkan suatu peran.
6.      Kesimpulan
Melalui kajian dasar filosofi, asumsi dasar, teori yang digunakan, tujuan pembelajaran, dan langkah-langkahnya, dapat disimpulkan bahwa ”Saya adalah....” termasuk:
a.       Pengelompokkan pendekatan, strategi, model, teknik, dan taktik
Pendekatan
Strategi
Model
Metode
Teknik
Taktik
-
-
-
Saya adalah....
-
-

b.    Pengelompokkan rumpun model
Sosial
Personal
Pemrosesan Informasi
Tingkah Laku
Saya adalah....
-
-
-


E.     Hal yang Tidak Diharapkan
1.      Dasar Filosofi
Manusia selalu berusaha menyaingi kompetensi yang dimiliki oleh orang lain. Manusia ingin punya kemampuan atau keahlian seperti orang lain.
2.      Asumsi Dasar
Setiap manusia mempunyai keinginan yang berbeda dengan orang lain, sehingga dapat menimbulkan konflik antar individu. Manusia secara bersama-sama dapat menyelesaikan konflik yang terjadi dalam kehidupan mereka.
3.      Teori yang Digunakan
Usaha yang dilakukan secara bersama-sama dapat mencegah dan menyelesaikan konflik sosial.
4.      Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran dalam ”Hal yang Tidak Diharapkan” adalah melatih kompetensi yang berhubungan dengan pekerjaan seseorang. Siswa dapat mencari jalan keluar atau solusi dari situasi sulit yang tidak diinginkan yang sedang dihadapinya.
5.      Langkah-Langkah yang Digunakan
Langkah-langkahnya meliputi:
a.       Memilih situasi yang berhubungan dengan suatu kompetensi.
b.      Memilih seorang siswa untuk memainkan peran tentang suatu situasi.
c.       Berikan instruksi kepada siswa lain untuk bertanya atau melakukan hal yang tidak diharapkan kepada siswa yang dipilih tadi.
d.      Biarkan siswa yang dipilih mengatasi situasi yang tidak diharapkan tersebut.
e.       Diskusikan dengan seluruh peserta tentang cara menangani kejadian yang tidak diinginkan.
f.       Pilih lagi siswa lain, dan berikan tantangan yang berbeda.
Langkah-langkah tersebut menggambarkan tentang siswa yang dikondisikan pada situasi tertentu di luar kelas, meskipun saat itu pembelajaran terjadi di dalam kelas. Pada langkah-langkah tersebut juga terdapat aktivitas dimana siswa membayangkan seolah-olah dirinya berada di luar kelas dan memainkan suatu peran.
6.      Kesimpulan
Melalui kajian dasar filosofi, asumsi dasar, teori yang digunakan, tujuan pembelajaran, dan langkah-langkahnya, dapat disimpulkan bahwa ”Hal yang Tidak Diharapkan” termasuk:
a.    Pengelompokkan pendekatan, strategi, model, teknik, dan taktik
Pendekatan
Strategi
Model
Metode
Teknik
Taktik
-
-
-
Hal yang Tidak Diharapkan
-
-

b.    Pengelompokkan rumpun model
Sosial
Personal
Pemrosesan Informasi
Tingkah Laku
Hal yang Tidak Diharapkan
-
-
-

No comments: