EMOSI
A. Definisi Emosi
Emosi merupakan suatu reaksi psikologis dan fisiologis yang bersifat subjektif sebagai luapan perasaan yang melibatkan kegiatan dan perubahan yang ditandai dengan kecenderungan untuk bertindak.
Emosi hakikatnya adalah salah satu bentuk dari komunikasi seseorang. Kala seseorang emosi, artinya dia sedang berupaya menyampaikan pesan kepada orang lain. Bentuk penyampaiannya berbeda-beda, bergantung pada lingkungan dan kondisi sosial budaya yang membentuknya. Komunikasi pada emosi memiliki ciri-ciri tertentu:
1. Sikap terjadi bukan dibawa sejak diilahirkan.
2. Sikap berubah-ubah dan dapat dipelajari.
3. Sikap tidak berdiri sendiri, karena mengandung relasi terhadap suatu objek.
4. Sikap merupakan segi-segi motivasi dan perasaan. Sifat berdasarkan pengetahuan seseorang
B. Fungsi Emosi
Emosi bagi manusia mempunyai fungsi
1. Berfungsi survival (untuk mempertahankan hidup),
2. Berfungsi energizer (pembangkit energi yang memberikan kegairahan dalam kehidupan),
3. Berfungsi messenger (pembawa pesan).
C. Jenis dan Pengelompokkan Emosi
Secara garis besar emosi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1. Emosi positif (emosi yang menyenangkan), yaitu emosi yang menimbulkan perasaan positif pada orang yang mengalaminya, di antaranya cinta, sayang, senang, gembira, kagum, dan sebagainya.
2. Emosi negatif (emosi yang tidak menyenangkan), yaitu emosi yang menimbulkan perasaan negatif pada orang yang mengalaminya, di antaranya sedih, marah, benci, takut, dan sebagainya.
D. Teori-Teori Emosi
1. Teori sentral
Menurut teori ini gejala kejasmanian merupakan akibat dari emosi yang dialami oleh individu, individu mengalami emosi terlebih dahulu baru kemudian mengalami perubahan-perubahan dalam kejasmaniannya. Contohnya orang tertawa karena senang.
2. Teori periferal
Menurut teori ini emosi yang dialami oleh individu merupakan akibat dari gejala-gejala kejasmanian. Orang tertawa bukan karena senang, tetapi sebaliknya ia senang karena tertawa.
3. Teori kepribadian
Menurut teori ini, emosi merupakan suatu aktivitas pribadi, di mana pribadi tidak dapat dipisah-pisahkan dalam jasmani dan psikis sebagai dua substansi yang terpisah. Emosi meliputi perubahan-perubahan kejasmanian.
E. Fisiologi Emosi
Ketika seseorang emosi terjadi perubahan-perubahan pada tubuh. Ada dua pola respon tubuh ketika seseorang emosi.
1. Reaksi emergency
Respon ini terjadi ketika kondisi emosi aktif atau bangkit. Misalnya ketika seseorang sedang marah maka tekanan jantungnya meningkat.
2. Respon relaksasi
Respon ini terjadi ketika kondisi emosi dalam keadaan tenang atau meditatif.
Perubahan-perubahan tubuh yang terjadi sebagai bentuk respon tubuh terhadap kondisi emosi merupakan respon-respon yang sifatnya umum. Ada pula respon-respon yang sifatnya spesifik tergantung pada jenis emosi yang terjadi. Kondisi emosi tertentu menimbulkan perubahan-perubahan tubuh tertentu pula. Gerakan otot wajah sangat berkaitan dengan respon adaptif internal tubuh dalam emosi.
F. Pengaruh Emosi pada Belajar
Emosi mempunyai pengaruh terhadap belajar seseorang. Emosi positif akan mempercepat proses belajar dan mencapai hasil belajar yang lebih baik, sebaliknya emosi negatif dapat memperlambat belajar atau bahkan menghentikannya sama sekali. Karena itu, pembelajaran yang berhasil haruslah dimulai dengan menciptakan emosi positif pada diri siswa. Untuk menciptakan emosi positif pada diri siswa dapat dilakukan dengan cara antara lain dengan menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan.
G. Kecerdasan Emosi
Kecerdasan emosi adalah kemampuan mengenali emosi diri sendiri, mengelola, mengekspresikan emosi dengan tepat, memotivasi diri sendiri, mengenal orang lain, dan membina hubungan dengan orang lain.
Unsur terpenting dalam kecerdasan emosi adalah empati dan kontrol diri. Empati adalah dapat merasakan apa yang sedang dirasakan orang lain, sedangkan kontrol diri adalah kemampuan untuk mengendalikan emosi sendiri sehingga tidak mengganggu hubungannya dengan orang lain.
Kecerdasan emosi perlu ditumbuhkan semenjak anak masih kecil. Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh orang tua dan guru antara lain:
1. Mengajarkan nilai-nilai budaya setempat kepada anak.
2. Mengenali emosi anak yang menonjol.
3. Memberi nama emosi anak yang menonjol.
4. Mengenalkan tentang emosi dengan cara selain kata-kata.
5. Membuat disiplin yang konsisten
6. Mengajarkan ekspresi emosi yang dapat diterima masyarakat.
7. Menunjukkan perilaku yang dapat ditiru.
8. Memupuk rasa empati.
No comments:
Post a Comment