EKSISTENSI SHALAT LIMA WAKTU DALAM REALITA KEHIDUPAN SEHARI HARI SISWA MTs NURUL HUDA SUKARAJA OKU TIMUR
ABSTRAK
Mukhamad Fathoni, S.Pd.I.
(Dosen Prodi Pendidikan Agama Islam)
Ibadah shalat merupakan sarana bagi seorang hamba untuk langsung berkeluh kesah dan menyampaikan kerinduannya kepada Dzat yang dicintainya. Shalat lima waktu yang dilakukan oleh manusia akan mengajaknya untuk mengoreksi diri, memperbaiki diri, dan bertaubat atas apa yang telah dilakukan pada masa lalu. Shalat lima waktu merupakan tanggul penghalang dalam menghadapi serangan dosa-dosa yang akan datang, karena sesungguhnya shalat akan menguatkan iman manusia dan menumbuhkan tunas-tunas ketakwaan baru di dalam hatinya. Iman dan takwa merupakan tanggul yang paling kuat untuk menahan goncangan dosa, shalat adalah pencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Shalat lima waktu akan menyibakkan tirai-tirai kesombongan dan egoisme manusia, serta memporak-porandakan kesombongan dan rasa puas pada diri sendiri. Pendidikan melalui shalat lima waktu merupakan pendidikan akhlak mulia, memberikan nilai dan ruh pada keseluruhan amal yang dilakukan oleh manusia. Shalat lima waktu juga akan menghidupkan hakikat keikhlasan, dimana shalat merupakan kumpulan dari niat yang murni dan perkataan yang suci, serta amal-amal yang dilaksanakan dengan penuh keikhlasan.
Metode penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu menyampaikan laporan secara terinci, lengkap dan dilakukan seefektif mungkin berdasarkan fakta dan data yang ada. Teknik pengumpulan data menggunakan metode angket. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis prosentase dan analisis berpikir induktif, yaitu berfikir yang berangkat dari fakta-fakta yang khusus, peristiwa-peristiwa yang konkrit untuk ditarik generalisasi yang mempunyai sifat umum.
Kesimpulan penelitian ini adalah pelaksanaan shalat lima waktu siswa MTs Nurul Huda Sukaraja tergolong baik, penerapan shalat lima waktu dalam kehidupan sehari-hari siswa MTs Nurul Huda Sukaraja juga tergolong baik, dan pelaksanaan shalat lima waktu membawa pengaruh positif dalam kehidupan sehari-hari siswa MTs Nurul Huda Sukaraja.
Kata kunci: eksistensi, shalat lima waktu, realita kehidupan.
A. Latar Belakang
Sabar dan shalat menjadi penolong bagi setiap orang karena keduanya memiliki keutamaan dan hikmah yang sangat besar. Oleh karena itu untuk senantiasa menjalankan keduanya sangat sulit bagi sebagian besar orang dan hanya orang-orang yang memiliki hati yang khusyu’ sajalah yang mampu melakukannya.
Allah SWT telah menjadikan shalat sebagai suatu sarana meminta pertolongan untuk mengatasi berbagai penyakit, penderitaan dan kekotoran dunia. Betapa ketegangan saat ini telah menimpa banyak orang dari setiap lapisan masyarakat karena kebanyakan kesulitan yang dialami oleh individu, baik secara materi maupun spiritual.
”Ibadah shalat merupakan ibadah paling utama yang mendekatkan para ’abid (hamba) kepada Ma’budnya (Pencipta) dan seteguh-teguh shilat (perhubungan) yang menghubungkan makhluk manusia dengan Khaliqnya.” (Ash-Shiddieqy, 2001: 9). Sejarah telah melukiskan bahwa telah menjadi garis ketetapan bagi umat Muhammad SAW untuk menjadikan shalat sebagai tuntunan ibadah, terhitung sejak beliau Nabi Muhammad SAW diisra' dan mi'rajkan. (Daradjat, 2000: 17).
Menjalankan shalat lima waktu tidak dapat ditawar-tawar lagi dalam keadaan apapun, karena di samping sebagai rukun dan simbol umat Islam juga termasuk sarana efektif kebutuhan pokok manusia untuk berhubungan dengan Allah SWT. Sumber dari segala hajat manusia yang dalam hal kebutuhan pada Allah SWT ini tidak dapat dibantah lagi keberadaanya. Keadaan tersebutlah yang menyadarkan manusia untuk lebih memperhatikan sisi ajaran agama sebagai pedoman hidup demi mengantarkan kehidupan yang damai.
Shalat apabila dihubungkan dengan masalah-masalah sosial kemasyarakatan seperti tidak ada hubungan sama sekali, karena kelihatanya shalat adalah masalah ibadah ritual saja. Pandangan semacam itu tidak asing lagi bagi orang yang kurang berpikir tentang rahasia kandungan shalat, terutama pada kalangan kaum awam, namun bila dikaji secara ilmiah, rahasia shalat akan tampak jelas sejauh mana hubungan shalat dan penerapannya dengan pembangunan mental dan watak bagi individu pelaksananya, masyarakat dan bangsa pada umumnya. Semua itu sangatlah mungkin untuk digali dari sudut pandang kacamata sosiologi, edukatif maupun politis.
Peranan ibadah shalat terhadap pembinaan kepribadian muslim dan penerapanya dalam konteks kehidupan sangat penting, maka sudah seharusnya bagi seorang muslim untuk mengetahui hakikat ibadah shalat, makna, maksud dan tujuan yang terkandung di dalamnya, karena dalam kenyataannya sebagian manusia kurang tahu dan kurang menghayati serta memahami makna shalat secara luas, padahal shalat merupakan simbol dan bisa dijadikan contoh di berbagai sisi kehidupan.
Bertitik tolak dari uraian di atas maka dirasa perlu melakukan penelitian tentang: "EKSISTENSI SHALAT LIMA WAKTU DALAM REALITA KEHIDUPAN SEHARI HARI SISWA MTs NURUL HUDA SUKARAJA OKU TIMUR.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembahasan di atas, dirumuskan masalah : Bagaimana pengaruh eksistensi shalat lima waktu dalam realita kehidupan sehari-hari siswa MTs Nurul Huda Sukaraja?” Rumusan masalah tersebut dirinci menjadi beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan shalat lima waktu siswa MTs Nurul Huda Sukaraja?
2. Bagaimana penerapan makna shalat lima waktu dalam kehidupan sehari-hari siswa MTs Nurul Huda Sukaraja?
3. Bagaimana pengaruh shalat lima waktu dalam kehidupan sehari-hari siswa MTs Nurul Huda Sukaraja?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pelaksanaan shalat lima waktu siswa MTs Nurul Huda Sukaraja.
2. Mengetahui penerapan makna shalat dalam kehidupan sehari-hari siswa MTs Nurul Huda Sukaraja.
3. Mengetahui pengaruh pendidikan shalat dalam kehidupan sehari-hari siswa MTs Nurul Huda Sukaraja.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini antara lain:
1. Sebagai modal dasar penelitian pendidikan untuk penelitian-penelitian di masa yang akan datang.
2. Menjadi referensi yang meyakinkan untuk mengambil kebijakan berkaitan dengan program-program pendidikan yang diselenggarakan.
3. Sebagai salah satu sumber rujukan bagi pengembangan khazanah keilmuan mengenai eksistensi dan pengaruh shalat lima waktu dalam kehidupan sehari-hari.
E. Definisi Operasional
1. Eksistensi dalam penelitian ini adalah keberadaan shalat yang merupakan salah satu kewajiban seorang muslim berupa shalat lima waktu yaitu shalat subuh, shalat dzuhur, shalat ashar, shalat maghrib dan shalat isya’.
2. Shalat dalam penelitian ini adalah berhadap diri kepada Allah sebagai ibadah dalam bentuk beberapa perkataan dan perbuatan, yang dimulai dengan takbir dan diakhiri salam serta menurut syarat-syarat tertentu.
3. Eksistensi shalat lima waktu dalam penelitian ini adalah keberadaan shalat dan implementasi makna shalat tersebut dalam kehidupan sehari-hari siswa MTs Nurul Huda Sukaraja.
4. Realita dalam penelitian ini adalah tingkah laku siswa MTs Nurul Huda Sukaraja yang meliputi :
a. Tingkah laku siswa terhadap para guru di MTs Nurul Huda Sukaraja.
b. Tingkah laku siswa terhadap sesama siswa di MTs Nurul Huda Sukaraja.
c. Tingkah laku siswa terhadap tata tertib MTs Nurul Huda Sukaraja.
F. Metodologi Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini bertempat di MTs Nurul Huda Sukaraja Buay Madang Ogan Komering Ulu Timur Sumatera Selatan.
Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2010/2011, rentang waktu 3 bulan, yaitu bulan Januari sampai dengan bulan April 2011.
2. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu menyampaikan laporan secara terinci, lengkap dan dilakukan seefektif mungkin berdasarkan fakta dan data yang ada.
Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang memberikan gambaran atau uraian suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti. Tujuan utama penggunaan metode ini adalah untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan dan untuk memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu.
3. Sumber Data
Data Primer, merupakan sumber data pokok atau utama yang diperlukan dalam penelitian. Sumber data ini adalah siswa MTs Nurul Huda Sukaraja. Data primer berupa jawaban tertulis siswa melalui angket mengenai pelaksanaan, penerapan dan pengaruh shalat.
Data Sekunder, merupakan sumber data penunjang, yaitu kepala sekolah, dewan guru, karyawan dan hasil dokumentasi, observasi di MTs Nurul Huda Sukaraja. Data sekunder berupa informasi mengenai proses belajar mengajar, visi, misi, letak geografis, sejarah berdiri, dan gambaran umum MTs Nurul Huda Sukaraja.
Data Tersier, merupakan data-data penunjang selain sumber primer dan sumber sekunder. Data tersier diambil dari berbagai buku, artikel, internet dan lainnya. Data tersier berupa tinjauan pustaka mengenai definisi-definisi dan pendapat para ahli.
4. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa MTs Nurul Huda Sukaraja tahun 2010/2011 yang berjumlah 326 orang.
Jumlah populasi 326 siswa MTs Nurul Huda tersebut diambil 18% sebagai sampel dengan perhitungan: 18% x 326 = 58. Sampel tersebut diambil dari kelas VII sampai kels IX MTs Nurul Huda. Pengambilan sampel dilakukan dengan acak yaitu dengan cara membuat kupon undian sebanyak jumlah siswa yaitu 326 siswa, kemudian kupon tersebut diambil satu per satu hingga sejumlah yang dibutuhkan. Nama-nama siswa yang keluar dijadikan sampel penelitian.
5. Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini ada dua yaitu, pengaruh pelaksanaan shalat lima waktu dan kehidupan sehari-hari siswa MTs Nurul Huda Sukaraja.
6. Teknik Pengumpulan Data
Metode angket digunakan untuk memperoleh data tentang pengaruh eksistensi shalat lima waktu dalam kehidupan sehari-hari siswa MTs Nurul Huda Sukaraja. Angket dibagikan kepada siswa yang menjadi sampel penelitian. Angket dibuat dalam bentuk angket tertutup dengan 4 pilihan jawaban. Angket terdiri 25 butir pertanyaan. Hasil jawaban angket diklasifikasi ke dalam kategori-kategori yang jumlahnya lebih terbatas kemudian dianalisa.
7. Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan menggolongkan aneka ragam jawaban responden ke dalam kategori-kategori yang jumlahnya terbatas, terpisah secara jelas dan tidak tumpang tindih. Berdasarkan data yang diperoleh ditarik kesimpulan untuk menjawab rumusan masalah
8. Teknik Analisis Data
a. Analisa Prosentase
Analisa data hasil angket yang telah didapatkan dari responden digunakan rumus analisa sebagai berikut :
b. Berfikir Induktif
Metode ini digunakan untuk mengelompokkan data-data dalam kelompok tertentu berhubungan dengan maksud dan tujuan penelitian.
G. Hasil dan Pembahasan
1. Pelaksanaan shalat lima waktu siswa
No Soal Angket Jawaban Jumlah
A B C D
f % f % f % f % f %
1. 58 100 - - - - - - 58 100
2. 44 75,86 14 24,14 - - - - 58 100
3. 44 75,86 14 24,14 - - - - 58 100
4. 7 12,07 - - 29 50,00 22 37,93 58 100
5. 22 37,93 36 62,07 - - - - 58 100
6. 29 50,00 29 50,00 - - - - 58 100
7. 29 50,00 29 50,00 - - - - 58 100
8. 29 50,00 29 50,00 - - - - 58 100
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan shalat lima waktu siswa MTs Nurul Huda Sukaraja tergolong baik. Indikatornya antara lain: selalu melaksanakan shalat lima waktu, selalu shalat lima waktu berjamaah, selalu melaksanakan shalat lima waktu di Masjid, selalu tepat pada waktunya, shalat lima waktu tidak pernah tertinggal, tidak pernah mengqadha shalat lima waktu, selalu hafal bacaan yang ada dalam shalat lima waktu, dan selalu mengerti arti bacaan dalam shalat lima waktu.
2. Penerapan shalat lima waktu dalam kehidupan sehari-hari siswa
No Soal Angket Jawaban Jumlah
A B C D
f % f % f % f % f %
9. 36 62,07 7 12,07 15 25,86 - - 58 100
10. 29 50,00 29 50,00 - - - - 58 100
11. 44 75,86 7 12,07 7 12,07 - - 58 100
12. 30 51,72 14 24,14 14 24,14 - - 58 100
13. - - 58 100 - - - - 58 100
14. 44 75,86 14 24,14 - - - - 58 100
15. 36 62,07 22 37,93 - - - - 58 100
16. 44 75,86 14 24,14 - - - - 58 100
17. 51 87,93 7 12,07 - - - - 58 100
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan shalat lima waktu dalam kehidupan sehari-hari siswa MTs Nurul Huda Sukaraja tergolong baik. Indikatornya antara lain: sangat memahami makna gerakan shalat lima waktu, selalu membawa sifat rendah hati, selalu berperilaku baik terhadap guru, selalu berperilaku baik terhadap sesama siswa, kadang-kadang melanggar tata tertib Madrasah, tidak pernah memiliki masalah dengan sesama siswa, tidak pernah bermasalah dengan guru, selalu membawa pengaruh bagi perilaku terhadap guru, sesama siswa dan tata tertib madrasah, dan selalu merasa tenteram dengan melakukan shalat lima waktu.
3. Pengaruh shalat lima waktu terhadap kehidupan sehari-hari siswa
No Soal Angket Jawaban Jumlah
A B C D
f % f % f % f % f %
18. 29 50,00 29 50,00 - - - - 58 100
19. 22 37,93 29 50,00 7 12,07 - - 58 100
20. 51 87,93 7 12,07 - - - - 58 100
21. 29 50,00 22 37,93 7 12,07 - - 58 100
22. 43 74,14 15 25,86 - - - - 58 100
23. 51 87,93 7 12,07 - - - - 58 100
24. 7 12,07 36 62,07 15 25,86 - - 58 100
25. 43 74,14 15 25,86 - - - - 58 100
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif pelaksanaan shalat lima waktu dalam kehidupan sehari-hari siswa MTs Nurul Huda Sukaraja. Pengaruh tersebut antara lain: selalu mencegah kebiasaan buruk, selalu melaksanakan prinsip-prinsip yang terkandung dalam shalat lima waktu, selalu mohon pertolongan kepada Allah, selalu mematuhi peraturan, selalu menghormati guru, selalu rendah hati terhadap guru, selalu mentaati peraturan madrasah, dan selalu menyesali kesalahan
4. Pembahasan Hasil Penelitian
Shalat lima waktu merupakan kewajiban bagi setiap mukallaf (berakal dan baligh) dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh syariat, namun pada realitanya, masih ditemukan siswa MTs Nurul Huda Sukaraja belum melaksanakan shalat lima waktu dengan sempurna, terbukti berdasarkan penelitian yang dilakukan masih ada siswa yang kadang-kadang meninggalkan shalat lima waktu.
Shalat yang dikerjakan dengan berjamah lebih utama dibandingkan dengan shalat yang dikerjakan sendiri, yakni shalat yang dikerjakan dengan berjamaah mempunyai nilai 27 derajat lebih utama dari shalat sendirian, begitu pula shalat yang dikerjakan pada awal waktu merupakan suatu keutamaan. Realita yang ada pada siswa MTs Nurul Huda, masih banyak siswa yang belum melaksanakan shalat lima waktu dengan berjamaah dan mengerjakan shalat lima waktu tidak pada awal waktu, terbukti masih ada siswa MTs Nurul Huda yang mengerjakan shalat lima waktu tidak pada awal waktu. Shalat berjamaah merupakan suatu bentuk ukhuwah islamiyah yang kokoh yang harus selalu dijaga dan dilestarikan oleh umat Islam.
Seseorang akan mencapai tingkat kesempurnaan dalam salatnya apabila dalam shalat yang dikerjakan selain hafal bacaan yang ada dalam shalat, juga harus mengerti dan memahami makna dari bacaan dan gerakan ketika shalat yang pada akhirnya akan membawa pengaruh pada kehidupan sehari-hari berupa hikmah dan manfaat yang tak terhingga. Hikmah tersebut antara lain adalah terjalin hubungan dengan Allah swt yang semakin baik dan dekat, dimana orang tersebut selalu terhindar dari perbuatan keji dan mungkar. Apabila hubungan dengan pencipta telah baik maka hubungan dengan makhluk lain akan baik pula. Bagi para siswa akan selalu berperilaku baik kepada guru, antar sesama siswa dan juga patuh pada peraturan yang ada di sekolah. Realitanya masih banyak siswa yang tidak mematuhi peraturan sekoah, berperilaku yang tidak baik terhadap guru dan sesama siswa, dan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan siswa merupakan bukti bahwa siswa MTs Nurul Huda belum melaksanakan shalat lima waktu dengan baik dan benar, belum memahami makna shalat yang dikerjakan.
Shalat lima waktu memiliki banyak pengaruh terhadap kehidupan setiap muslim yang melaksanakannya dengan baik dan benar. Shalat lima waktu merupakan langkah awal yang tulus dalam upaya menghentikan segenap kejahatan serta kebiasaan buruk seseorang, shalat lima waktu merupakan jalan Islam yang memunculkan perhatian seseorang terhadap prinsip-prinsip utama, kewajiban-kewajiban, tanggung jawab, sekaligus cara untuk melaksanakannya, mewujudkan sifat rendah hati dalam diri manusia, menghentikan segenap kejahatan serta kebiasaan buruk seseorang dan menggantikannya dengan berbagai tindakan positif dan bermanfaat, menyesali setiap kesalahan yang dilakukannya. Realitanya siswa MTs Nurul Huda Sukaraja sebagian belum melaksanakan kewajiban-kewajiban dan tanggung jawab, belum memiliki sifat rendah hati, tidak mentaati peraturan sekolah, dan masih memiliki kebiasaan buruk. Eksistensi shalat lima waktu masih belum membawa pengaruh terhadap kehidupan sehari-hari siswa MTs Nurul Huda Sukaraja dengan sempurna.
H. Kesimpulan dan Saran
1. Pelaksanaan shalat lima waktu siswa MTs Nurul Huda Sukaraja tergolong baik dengan indikator : selalu melaksanakan shalat lima waktu, selalu shalat lima waktu berjamaah, selalu melaksanakan shalat lima waktu di Masjid, selalu tepat pada waktunya, shalat lima waktu tidak pernah tertinggal, tidak pernah mengqadha shalat lima waktu, selalu hafal bacaan yang ada dalam shalat lima waktu, dan selalu mengerti arti bacaan dalam shalat lima waktu.
2. Penerapan shalat lima waktu dalam kehidupan sehari-hari siswa MTs Nurul Huda Sukaraja tergolong baik dengan indikator: sangat memahami makna gerakan shalat lima waktu, selalu membawa sifat rendah hati, selalu berperilaku baik terhadap guru, selalu berperilaku baik terhadap sesama siswa, kadang-kadang melanggar tata tertib Madrasah, tidak pernah memiliki masalah dengan sesama siswa, tidak pernah bermasalah dengan guru, selalu membawa pengaruh bagi perilaku terhadap guru, sesama siswa dan tata tertib madrasah, selalu merasa tentram dengan melakukan shalat lima waktu.
3. Terdapat pengaruh positif pelaksanaan shalat lima waktu dalam kehidupan sehari-hari siswa MTs Nurul Huda Sukaraja. Pengaruh tersebut antara lain: selalu mencegah kebiasaan buruk, selalu melaksanakan prinsip-prinsip yang terkandung dalam shalat lima waktu, selalu mohon pertolongan kepada Allah, selalu mematuhi peraturan, selalu menghormati guru, selalu rendah hati terhadap guru, selalu mentaati peraturan madrasah, dan selalu menyesali kesalahan.
Sesuai dengan kesimpulan penelitian, disarankan:
1. Pelaksanaan shalat lima waktu siswa MTs Nurul Huda Sukaraja harus dipertahankan dan terus ditingkatkan agar membawa pengaruh positif terhadap kehidupan sehari-hari siswa.
2. Penerapan shalat lima waktu siswa MTs Nurul Huda Sukaraja harus benar-benar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari siswa Madrasah MTs Nurul Huda bukan hanya di lingkungan Madrasah tapi juga di lingkungan keluarga dan masyarakat.
3. Siswa harus senantiasa menegakkan shalat sehingga menjadikan hidup bersih, baik bersih badan, pakaian, dan syirik, dan membentuk pandangan dan tujuan hidup bahwa tidak ada Tuhan selain Allah.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Agama Republik Indonesia, 1990. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penterjemah / Pentafsir Al-Qur’an.
At - Thabari, t.t. Tafsir Tabari, Maktabah al-Madinah Raqainiyah, Juz. XX.
Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Reneka Cipta
At-Tirmidzi, 2003. Shahih Tirmidzi. Maktabah al-Madinah Raqamiyah.
Baqir, 2010. Makna Shalat. Indonesia.islamquest.net
Departemen Pendidikan Nasional, t.t. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ke tiga, Jakarta: Balai Pustaka
Ensiklopedi Islam Nahsya 4, 2004: 209
Ibnu Hajar al-Asqolani, t.t. Bulugh al Maram. Darul Kitab al-Islami.
Margono, 2000. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Reineka Cipta.
Margono, S, 1997. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Markaz ar-Risalah, Pendidikan Anak IV, September 2009.
Mu’arif, Wawancara, 17 Juli 2010)
Muslim, 2003. Shahih Muslim. Beirut: Darul Ihya at-Tiratsi al-Arabiyah.
Syaikh Fadlullah, 2004. Kata-Kata Mutiara Ali bin Abi Thalib. Bandung: Pustaka Hidayah, Bandung.
Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddiqi, 1993. al-Ahkam an-Nabawiyyah. Jakarta: PT. Karya Unipress.
Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddiqi, 2006. Pedoman Shalat. Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra
Yunus, M, 1990. Kamus Bahasa Arab. Jakarta: PT. Hidakarya Agung.
Daradjat, Zakiah, 2000. Shalat Menjadikan Hidup Tentram. Jakarta: CV. Ruhama.
3 comments:
pak,, ini AHMAD FAUZI RIDWAN. jangan lupa ya pak, nilai komputer saya yang belum keluar, di kluakan di semester enam ini.
Insyaallah, setelah UAS ke kampus A bawa slipnya.
iya, trimakasih ya pak.
Post a Comment