Ahlan Wasahlan

Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuhu
!!!SELAMAT DATANG!!!
"Tuhan Selalu Memberikan yang Terbaik untuk Hamba-Nya."


Monday, January 27, 2014

Daftar Nilai Statistik PAI 2013/2014



Teman-teman mahasiswa Prodi PAI yang mengikuti mata kuliah Statistik, berikut Daftar Nilai Akhir Sementara (per 27 Januari 2014). Silakan dikoreksi nilainya, apabila ada kekeliruan pada input data atau perbaikan nilai, segera perbaiki dengan menunjukkan bukti fisik (kartu kuliah, lembar jawab, atau tugas lainnya) dengan batas waktu dan tempat yang telah ditentukan. Terima kasih.

Daftar nilai kelas  V-A


Daftar nilai kelas V-B



Daftar nilai kelas V-C



Selengkapnya dapat diunduh di sini!

Pembelajaran Fikih pada Madrasah di Pondok Pesantren

PEMBELAJARAN FIKIH PADA MADRASAH DI PONDOK PESANTREN (Studi Kasus di Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Sukaraja OKU TIMUR)

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keunikan madrasah di pondok pesantren, yaitu madrasah didirikan dan dikelola oleh pondok pesantren, madrasah terikat dengan program dan peraturan pondok pesantren, manajemen madrasah mengikuti manajemen pondok pesantren, dan manajemen pondok pesantren melibatkan masyarakat sekitarnya. Pondok Pesantren Nurul Huda Sukaraja menyelenggarakan pendidikan dari dasar sampai pendidikan tinggi, formal dan nonformal. Lembaga pendidikan seperti ini umumnya di daerah perkotaan, tetapi pondok pesantren ini berada di desa yang jauh dari kota. Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Sukaraja merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang didirikan oleh pondok pesantren sejak tahun 1980. Fikih bersifat aplikatif dengan karakteristik konseptual, prinsipil, dan prosedural. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran Fikih, mengetahui faktor yang memengaruhi, dan upaya mengelola faktor yang memengaruhinya.
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif lapangan studi kasus. Data yang digunakan adalah data kualitatif berupa informasi dan fakta melalui teknik wawancara, observasi, angket, dan dokumentasi. Triangulasi teknik dan sumber digunakan untuk menjamin data valid. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif dengan tahapan reduksi, penyajian, dan verifikasi data.
Hasil analisis adalah pembelajaran dilaksanakan terpadu di kelas pagi, diniyah sore, dan asrama malam. Karakteristik siswa beraneka ragam, baik karakteristik fisiologis, psikologis, sosial, lingkungan, dan pendidikan sebelumnya. Perencanaan tertulis untuk kelas pagi, kelas sore dan malam tidak ada perencanaan tertulis. Tujuan dipertegas menggunakan paham Ahlussunah Waljamaah. Pendidik sesuai kualifikasi dan kompetensi. Materi diperkaya kajian kitab klasik. Metode divariasi sorogan dan bandongan. Penilaian dilengkapi paktab dan khatam. Kondisi lingkungan baik. Hasil belajar meningkat untuk aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Faktor pendukungnya adalah dukungan orang tua, asrama, kemauan siswa, latar belakang pendidikan guru, masjid dekat, kelas pagi sampai malam, pengelolaan madrasah, kerja sama antar unit pendidikan, dukungan masyarakat, yayasan, dan pemerintah. Faktor penghambatnya pengetahuan siswa sebelumnya, latar belakang siswa beragam, siswa terlambat datang ke sekolah, di asrama selama 24 jam, kelelahan, tidak betah di asrama, orang tua belum memahami tradisi pesantren, daya tampung asrama, belum ada musala, ruang belajar kurang, buku tidak mencukupi, belum ada perpustakaan diniyah, listrik padam, kelas lesehan, ketidakhadiran guru, pengurus masih kuliah, alokasi waktu pembelajaran, waktu diniyah sore singkat, kemajuan teknologi. Upaya memanfaatkan faktor pendukung adalah memaksimalkan dukungan orang tua, sistem asrama, menyelenggarakan berbagai kegiatan, pengajian umum pimpinan, pembagian tugas guru sesuai kemampuan, memberdayakan siswa senior, mewajibkan siswa tinggal di asrama, kerja sama antar unit pendidikan, pengelolaan madrasah semi otonom, pertemuan rutin kepala unit pendidikan, kerja sama dengan masyarakat sekitar, menghadirkan pemerintah daerah dalam acara-acara tertentu. Upaya mengatasi faktor penghambat di antaranya pembinaan khusus siswa belum bisa baca tulis al-Qur’an, pendekatan individu dan pendampingan, pengelompokkan siswa sesuai kemampuan, sanksi siswa datang terlambat, jadwal kegiatan memperhatikan waktu istirahat, pembelajaran nyaman dan menyenangkan, membangun asrama dan ruang baru, mengupayakan musala, menambah koleksi buku Fikih, pembangkit listrik cadangan, siswa bebas pilih tempat, guru piket, melarang siswa membawa handphone dan bermain Play Station serta razia rutin.
Rekomendasi hasil penelitian, agar pengambil kebijakan dan pengelola pendidikan menerapkan pembelajaran sebagaimana di  pondok pesantren, minimal menerapkan pendidikan berasrama. Pendidikan dengan sistem asrama pondok pesantren merupakan pendidikan unggulan.

Kata kunci: Pembelajaran Fikih, Madrasah di pondok pesantren, Teori sistem.


Latar Belakang Masalah
Madrasah dengan segala kelebihan dan kekurangannya memiliki karakteristik tersendiri baik segi input, proses, maupun output yang membedakannya dengan sekolah-sekolah umum. Madrasah memberikan porsi lebih untuk Pendidikan Agama Islam dibanding dengan sekolah-sekolah umum, baik secara kelembagaan maupun kurikulumnya. Secara kelembagaan, madrasah jelas berada di bawah binaan Kementerian Agama bagi yang berstatus negeri, sedangkan yang berstatus swasta biasanya didirikan oleh lembaga atau yayasan yang bercorak Islam, seperti pondok pesantren.
Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang mempunyai kekhasan tersendiri, di mana kiai sebagai figur pemimpin, santri sebagai objek yang dikasih ilmu agama, dan asrama sebagai tempat tinggal para santri (Suwito dan Fauzan 2005, hlm.313). Pondok pesantren biasanya juga menyelenggarakan pendidikan madrasah untuk menjawab tantangan zaman dan agar lulusannya dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan formal yang lebih tinggi. Pondok pesantren, sekolah, dan madrasah adalah lembaga yang mempunyai tujuan sama dalam mengelola pendidikan, tetapi berbeda dalam pengelolaannya. Di antara ketiga lembaga pendidikan tersebut mempunyai ciri khas masing-masing. Madrasah di pondok pesantren mempunyai karakteristik yang lebih unik dibanding dengan madrasah yang tidak di pondok pesantren. Keunikan tersebut antara lain madrasah tersebut berada di pondok pesantren, didirikan dan dikelola oleh pondok pesantren, madrasah terikat dengan program dan peraturan pondok pesantren, manajemen madrasah merupakan manajemen pondok pesantren, dan manajemen pondok pesantren melibatkan masyarakat sekitarnya.
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nurul Huda Sukaraja OKU TIMUR merupakan salah satu madrasah yang diselenggarakan oleh Pondok Pesantren Nurul Huda Sukaraja OKU TIMUR. MTs ini merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang didirikan oleh pondok pesantren sejak tahun 1980, telah banyak lulusan madrasah ini yang mampu berkiprah di berbagai bidang kehidupan.  Pondok Pesantren Nurul Huda Sukaraja OKU TIMUR menyelenggarakan pendidikan dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi baik pendidikan formal maupun pendidikan nonformal. Sebagai lembaga yang menyelenggarakan pendidikan pondok pesantren, maka Pondok Pesantren Nurul Huda Sukaraja mewajibkan semua santrinya untuk tinggal di asrama pondok pesantren.  Lembaga pendidikan seperti ini umumnya berada di daerah perkotaan minimal ibu kota kabupaten, tetapi pada kenyataannya pondok pesantren ini berada di daerah pedesaan dengan lingkungan persawahan yang jauh dari kota.
Pendidikan pada madrasah di pondok pesantren seperti pada Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Sukaraja mempunyai karakteristik yang berbeda dengan pendidikan pada madrasah yang tidak di pondok pesantren, pendidikan keluarga, pendidikan di sekolah umum, dan pendidikan di masyarakat. Walaupun ada keterkaitan antara keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam tanggung jawab pendidikan, tetapi dengan karakteristik yang dimiliki masing-masing mempunyai kultur yang berbeda satu sama lain dalam perannya sebagai lembaga pendidikan.
Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Sukaraja menyelenggarakan pendidikan di bawah naungan pondok pesantren, salah satu mata pelajarannya adalah Fikih. Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan mulai dari pagi sampai malam hari dengan kurikulum yang saling mendukung dan melengkapi, seperti halnya pembelajaran Fikih. Pembelajaran Fikih dilaksanakan di madrasah tsanawiyah pada pagi hari, di madrasah diniyah pada sore hari, dan di asrama pada malam harinya. Pembelajaran Fikih sangat penting untuk dipelajari karena sifatnya yang aplikatif dalam kehidupan sehari-hari tentang tata cara ibadah, baik ibadah yang langsung kepada Allah maupun ibadah yang berhubungan dengan sesama manusia (muamalah). Selain itu juga karena karakteristiknya yang konseptual, prinsipil, dan prosedural.
Pembelajaran Fikih pada pagi hari diselenggarakan sesuai dengan kurikulum yang berlaku di Kementerian Agama Republik Indonesia mengikuti Standar Nasional Pendidikan. Pembelajaran Fikih pada sore hari diselenggarakan di madrasah diniyah dengan menggunakan kurikulum yang disusun secara mandiri oleh pondok pesantren. Pembelajaran Fikih pada malam hari diselenggarakan di asrama.
Berdasarkan deskripsi tersebut diperoleh informasi bahwa Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Sukaraja OKU TIMUR merupakan madrasah di pondok pesantren yang menyelenggarakan pembelajaran Fikih sebagai satu kesatuan pada madrasah, diniyah, dan asrama. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang Pembelajaran Fikih pada Madrasah di Pondok Pesantren (Studi Kasus di Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Sukaraja OKU TIMUR).

Wednesday, January 8, 2014

Terjemah Kitab Tijanu al-Darori



TERJEMAH KITAB TIJANU AL-DARORI
Oleh
Santri Putri SMK Nurul Huda Sukaraja Kelas XI Tahun Pelajaran 2013/2014


Bismillahirrahmanirrahimi

Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang

Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada kekasih Allah, Nabi Agung Muhammad SAW.
Orang yang mengharapkan rahmat Allah Yang Maha Waspada serta Maha Melihat yaitu: Ibrahim Al-Bajuri yang memiliki syarah (ringkasan) telah berkata: Teman-taman saya meminta kepadaku, semoga Allah membaguskanku dan teman-teman di dalam keadaan dan perilaku yang baik, agar saya menulis sebuah kitab yang berisi tentang sifat wajib, sifat mustahi, dan sifat jaiz bagi Allah. Juga sifat wajib, sifat mustahil, dan sifat jaiz bagi rasul; maka saya memenuhinya dan saya berkata: Dengan pertolongan Allah, wajib bagi setiap orang mukallaf mengetahui sifat wajib, sifat mustahil, dan sifat jaiz bagi Allah yaitu:

Sifat Wajib dan Mustahil Allah
Wajib bagi Allah mempunyai sifat Wujud yang berarti ada. Lawannya adalah ’adam, yang berarti tidak ada. Dalilnya adalah adanya semua makhluk ciptaan Allah.
Dan wajib bagi Allah mempunyai sifat Qidam yang berarti terdahulu, maknanya sesungguhnya tidak ada awalan bagi Allah. Lawannya adalah hudus yang berarti baru. Dalilnya adalah jika Allah itu baru maka butuh pembaharu dan itu sangat mustahil.
Dan wajib bagi Allah mempunyai sifat Baqa’ yang berarti kekal, maknanya sesungguhnya tidak ada yang mengakhir Allah. Lawannya adalah fana’ yang berarti rusak. Dalilnya adalah jika Allah itu rusak/fana maka pasti ada yang baru dan sesungguhnya itu sangat mustahil.
Dan wajib bagi Allah mempunyai sifat Mukhalafatu Lilhawaditsi yang berarti berbeda dengan makhluk-Nya dan lawannya adalah mumatsalatu lilhawaditsi yang berarti sama dengan makhluk-Nya. Sesungguhnya tidak ada makhluk yang menyerupai Allah, dan Allah itu tidak mempunyai tangan, mata, telinga, dan tidak mempunyai sifat seperti makhluk dan tidak ada yang menyerupai-Nya. Dalilnya adalah apabila Allah itu menyerupai makhluk-Nya maka pasti akan ada Allah yang baru dan itu sangatlah mustahil.
Dan wajib bagi Allah mempunyai sifat Qiyamuhu Binafsihi, yang artinya berdiri sendiri dan tidak membutuhkan suatu tempat dan penentu. Lawannya adalah sifat Ihtiyaju Lighoirihi yang artinya membutuhkan pada yang lainnya. Dalilnya adalah jika Allah membutuhkan tempat maka Allah merupakan sifat, dan Allah sebagai sifat itu mustahil. Dan jika keberadaan Allah membutuhkan penentu, maka Allah adalah sesuatu yang baru, dan itu mustahil.
Dan wajib bagi Allah mempunyai sifat Wahdaniyah, yang artinya esa atau tunggal dalam dzat, sifat, dan perbuatan-Nya. Makna esa dalam dzat adalah sesungguhnya Allah tidak tidak tersusun dari bagian-bagian yang banyak. Sesungguhnya arti esa menurut sifat-Nya ialah bahwa sifat Allah tidak memiliki dua sifat atau lebih seperti ada dua kekuasaan. Tidak ada sifat yang menyerupai sifat Allah SWT. Arti esa dalam perbuatan Allah, yaitu tidak ada perbuatan seperti perbuatan Allah. Allah berkuasa di dalam pekerjaan-Nya. Lawan sifat esa adalah ta’addud yang artinya banyak. Dalilnya adalah apabila adanya Allah itu banyak maka tidak ditemukan sesuatu dari makhluk di alam semesta ini.
Dan wajib bagi Allah mempunyai sifat Qudrat yang berarti berkuasa, yaitu sifat terdahulu yang menetapkan dzat Allah yang mewujudkan dan meniadakan. Lawannya adalah sifat ’Ajzun yang artinya lemah. Dalilnya sesungguhnya jika Allah lemah, maka tidak akan ditemui sesuatupun dari makhluk-Nya.
Dan wajib bagi Allah mempunyai sifat Iradat yang artinya berkehendak, yaitu sifat terdahulu yang menguatkan Dzat Allah yang menentukan keberadaan sesuatu atau meniadakannya, atau dengan kaya miskin atau pandai bodoh. Lawannya adalah karohah artinya terpaksa atau tidak berkehendak. Dalilnya adalah sesungguhnya jika Allah terpaksa, maka Allah pasti lemah. Dan Allah yang lemah itu tidak mungkin.
Dan wajib bagi Allah bersifat Ilmu yang berarti mengetahui yaitu sifat terhadulu yang menguatkan Dzat Allah yang mengetahui semua perkara. Lawannya adalah jahlun yang berarti bodoh. Dalilnya adalah sesungguhnya jika Allah bodoh, maka tidak mungkin Allah berkehendak. Dan sangat mustahil Allah memiliki sifat yang bodoh.
Dan wajib bagi Allah memiliki sifat Hayat yang berarti hidup, yaitu sifat terdahulu yang menguatkan Dzat Allah yang membenarkan Allah memiliki sifat Ilmu dan sifat lainnya. Lawannya adalah sifat Maut yang berati mati. Dalilnya adalah sesungguhnya jika Allah mati, maka Allah bukan dzat yang berkuasa dan tidak berkehendak, dan tidak memiliki pengetahuan. Dan itu mustahil.
Dan wajib bagi Allah memiliki sifat Sama’ yang artinya mendengar dan Bashor yang artinya melihat, yaitu dua sifat terdahulu yang menguatkan Dzat Allah yang dapat menyingkap perwujudan. Lawannya adalah Shomam yang berati tuli dan Umyun yang berarti buta. Dalilnya adalah firman Allah: ”Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Maha Melihat”.
Dan wajib bagi Allah memiliki sifat Kalam yang berarti berfirman yaitu sifat dahulu yang menguatkan dzat Allah. Firman Allah tidak berbentuk huruf dan tidak berbunyi. Lawannya adalah bukmum yang berarti bisu. Dalilnya adalah firman Allah: ”Dan Allah telah berfirman kepada Musa secara langsung”.
Dan wajib bagi Allah mempunyai sifat Qodiran yang berarti Maha Berkuasa. Lawannya adalah ’Ajizan yang berarti Maha Lemah. Dalilnya adalah  dalil sifat Qudrat.
Dan wajib bagi Allah mempunyai sifat Muridan yang artinya Maha Berkehendak. Lawannya adalah Karihan yang berarti Maha Terpaksa. Dalilnya adalah dalil sifat iradat.
Dan wajib bagi Allah mempunyai sifat ’Aliman yang berarti Maha Mengetahui. Lawannya adalah Jahilan yang berarti Maha Bodoh. Dalilnya adalah dalil sifat ’Ilmu.
Dan wajib bagi Allah mempunyai sifat Hayyan yang berarti Maha Hidup. Lawannya adalah Mayyitan yang berarti Maha Mati. Dalilnya adalah dalil sifat Hayat.
Dan wajib bagi Allah mempunyai sifat Sami’an yang berarti Maha Mendengar dan sifat Bashiran yang berarti Maha Melihat. Lawannya adalah sifat Ashomma yang berarti Maha Tuli dan A’ma yang berarti Maha Buta. Dalilnya adalah  dalil sifat Sama’ dan sifat Bashor.
Dan wajib bagi Allah mempunyai sifat Mutakaliman yang berarti Maha Berfirman. Lawannya adalah Abkama yang berarti Maha Bisu. Dalilnya adalah dalil sifat Kalam.

Sifat Jaiz Allah
Dan jaiz atau boleh bagi Allah melakukan setiap perkara yang mungkin atau meninggalkannya. Dalilnya sesungguhnya jika wajib bagi Allah melakukan sesuatu atau meninggalkannya, maka jaiz menjadi wajib atau mustahil, dan hal itu tidak mungkin.


Sifat Wajib dan Mustahil Rasul
Dan wajib dalam diri rasul ’alaihim solatu wasalam memiliki sifat Shiddik yang berarti benar. Lawannya adalah Kidzib yang berarti bohong. Dalilnya adalah sesungguhnya jika para rasul berbohong, maka pasti wahyu Allah itu bohong, dan itu mustahil.
Dan wajib dalam diri rosul sifat Amanah yang berarti terpercaya. Lawannya sifat amanah adalah khianat. Dalilnya adalah  jika para rosul berkhianat dengan mengerjakan sesuatu yang diharamkan atau dimakruhkan, maka kita semua diperintah dengan itu. Dan tidak benar kalau kita diperintah dengan perkara yang diharamkan atau dimakruhkan.
Dan wajib bagi rosul memiliki sifat tabligh yang berarti menyampaikan wahyu yang perintahkan untuk disampaikan kepada manusia. Lawannya adalah Kitman yang berarti menutupi atau menyembunyikan. Dalilnya adalah sesungguhnya jika para rasul menyembunyikan wahyu yang diperintahkan untuk disampaikan, maka kita diperintahkan untuk menyembunyikan ilmu, dan tidak sah bila kita diperintah menyembunyikan ilmu, karena sesungguhnya orang yang menyembunyikan ilmu itu dilaknat.
Dan wajib bagi rosul memiliki sifat Fathonah yang berarti cerdas. Lawannya adalah baladah yang berarti bodoh. Dalilnya adalah jika rosul tidak cerdas, maka para rasul tidak mampu menegakkan hujjah menghadapi lawan. Dan itu tidak mungkin, karena Al-Qur’an menunjukkan banyak tempat bahwa para rasul menegakkan hujjah terhadap lawan-lawannya.

Sifat Jaiz Rasul
Dan sifat jaiz bagi rosul adalah al-A’rod al-Basyariyah yaitu memiliki sifat manusiawi yang tidak mengurangi martabatnya yang mulia seperti sakit dan sejenisnya. Dalilnya adalah seperti yang terlihat sifat manusiawi pada diri rosul.

Penutup
Nasab Nabi Muhammad SAW
Wajib bagi seseorang mengetahui nasab Nabi Muhammad SAW dari pihak ayah maupun pihak ibunya. Adapun nasab dari ayahnya adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murroh bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadlir bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudlor bin Nizar bin Mu’ad bin Adnan. Dan tidak ada nazab setelah Adnan hingga Nabi Adam Alaihi Salam yang dikutip dari jalan yang benar.
Adapun nasab Nabi dari ibunya yaitu Muhammad bin Aminah binti Wahab bin Abdu Manaf bin Zuhroh bin Kilab, maka nasab Aminah dan Nabi Muhammad SAW bertemu pada eyangnya (Kilab).

Syafa’at Nabi Muhammad SAW
Dan dari sebagian perkara yang wajib diketahui juga bahwa sesungguhnya Nabi mempunyai telaga/danau. Dan sesungguhnya Nabi Muhammad SAW akan memberi syafa’at pada hari penghakiman yang akan memisahkan manusia. Dan syafaat ini khusus bagi Nabi Muhammad SAW.

Nabi yang Wajib Diketahui
Dan dari sebagian perkara yang wajib diketahui adalah para rosul yang disebutkan di dalam Al-Qur’an secara terperinci. Dan yang selain tersebut, maka wajib untuk mengetahui secara global. Dan sebagian ulama’ telah menadomkan nabi-nabi yang wajib diketahui secara terperinci, sebagian ulama’ berkata:
Wajib bagi setiap mukallaf mengenal nabi-nabi secara terperinci yang telah diketahui dalam hujjah kita ada 18 dan sisanya ada 7, yaitu:
Nabi Idris,
Nabi Hud,
Nabi Syu’aib,
Nabi Soleh, begitu juga
Nabi  Dzulkifli, dan
Nabi Adam AS, yang diakhiri dengan
al-Muhtar Nabi Muhammad SAW.
Dan juga sebagian dari yang wajib diyakini yaitu bahwa sesungguhnya zaman nabi adalah zaman yang paling baik, kemudian pada zaman setelah nabi, dan kemudian zaman setelah zaman nabi, dan zaman sesudahnya lagi.

Anak-Anak Nabi Muhammad SAW
Dan sebaiknya bagi seseorang untuk mengetahui anak-anak Nabi Muhammad SAW. Anak-anak nabi menurut riwayat yang sahih yaitu:
Al-Qosim,
Zainab,
Ruqayah,
Fatimah,
Umu Qulsum,
Abdullah yang dijuluki al-Thoyyib dan al-Thohir, dan
Ibrahim.
Dan semua itu adalah anak-anak dari Siti Khadijah kecuali Ibrahim yang dilahirkan dari Maryatul Kiptiyah.
Adapun akhir dari tulisan ini yang Allah telah memberikan kemudahan, keutamaan, dan kemuliaan, Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, sholawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada Nabi Muhammad, keluarganya, dan para sahabatnya.
Alhamdulillahirobbil ’alamin


”MOHON KOREKSI TERHADAP KEKELIRUAN KAMI
DALAM USAHA BELAJAR INI”

Santri Putri SMK Nurul Huda Sukaraja Kelas XI Tahun Pelajaran 2013/2014:
(Anita Saputri, Aria Ningsih, Desi Badriyah, Dewi Astuti, Dewi Lestari, Diana Pungky, Eti Sa’diyah, Ika Purwantini, Istianingrum, Maryani, Mega Silviani, Mina Kusniati, Nur Lailatul Qomariyah, Nurmas Qulatul Khoiriah, Nurul Aini, Reni Desvita Fajar Sari, Riska Hilina, Siti Aslamiah, Siti Istiyanah, Siti Mutmainah, Siti Widia Astuti, Sufiatul Masitoh, dan Wiwik Suryani).

Unduh di sini!